Di sini boleh ngawur, ketawa, misuh, teriak dan sebagainya karena blog ini hanya TA-KAN-TAH. Takantah berarti tidak sungguhan, bisa fiktif belaka, namun blog ini nyata.
  • Maaf dan Terimakasih

    Kata "Maaf" dan "Terimakasih" bukan ungkapan basa-basi. Ia adalah kualitas kemanusiaanmu

  • Gak Usah Ember

    Ada banyak hal yang tidak perlu diumbar ke orang lain, biar kemesraan hanya milik kita. Sekalipun itu telah jadi kenangan.

  • Dua Tangan

    Jika ocehanmu tak bermutu, ngocehlah sama tanganku.

  • Terpisah Rak Buku

    Maka apa yang lebih mesra dari sepasang kekasih yang terpisah rak buku?.

Monday, December 7, 2009

WANITA MEMANG SULIT UNTUK DI MENGERTI



Jika dikatakan cantik dikira menggoda ,
jika dibilang jelek di sangka menghina..
Bila dibilang lemah dia protes,
bila dibilang perkasa dia nangis .

Maunya emansipasi, tapi disuruh benerin genteng, nolak
(sambil ngomel masa disamakan dengan cowok)

Maunya emansipasi, tapi disuruh berdiri di bis malah cemberut
(sambil ngomel,Egois amat sih cowok ini tidak punya perasaan)

Jika di tanyakan siapa yang paling di banggakan, kebanyakan bilang Ibunya ,
tapi kenapa ya ..... lebih bangga jadi wanita karir,
padahal ibunya adalah ibu rumah tangga

Bila kesalahannya diingatkankan,
mukanya merah..
bila di ajari mukanya merah,
bila di sanjung mukanya merah
jika marah mukanya merah,kok sama
semua ? bingung !!

Di tanya ya atau tidak, jawabnya diam;
ditanya tidak atau ya, jawabnya diam;
ditanya ya atau ya, jawabnya :diam,
ditanya tidak atau tidak, jawabnya ; diam,
ketika didiamkan malah marah
(repot kita disuruh jadi dukun yang bisa nebak jawabannya).

Di bilang ceriwis marah,
dibilang berisik ngambek,
dibilang banyak mulut tersinggung,

tapi kalau dibilang S u p e l
wadow seneng banget...padahal sama saja maksudnya.

Dibilang gemuk engga senang
padahal maksud kita sehat gitu lho

dibilang kurus malah senang

padahal maksud kita "kenapa elho jadi begini !!!"

Itulah WANITA makin kita bingung makin senang DIA !


Pria itu memang susah...

Jika kamu memperlakukannya dengan baik, dia pikir kamu jatuh cinta
padanya......... Jika tidak, kamu akan dibilang sombong.

Jika kamu berpakaian bagus, dia pikir kamu sedang mencoba untuk
menggodanya. Jika tidak, dia bilang kamu kampungan.

Jika kamu berdebat dengannya, dia bilang kamu keras kepala.
Jika kamu tetap diam, dia bilang kamu nggak punya otak.

Jika kamu lebih pintar dari pada dia, dia akan kehilangan muka..
Jika dia yang lebih pintar, dia bilang dia paling hebat.

Jika kamu tidak cinta padanya, dia akan mencoba mendapatkanmu.
Jika kamu mencintainya, dia akan mencoba untuk meninggalkanmu.

Jika kamu beritahu dia masalah mu, dia bilang kamu menyusahkan.
Jika tidak, dia bilang kamu tidak mempercayai mereka.

Jika kamu cerewet pada dia, kamu dibilang seperti seorang pengasuh
baginya. Tapi jika dia yang cerewet ke kamu, itu karena dia perhatian.

Jika kamu langgar janji kamu, kamu tidak bisa dipercaya.
Jika dia yang ingkari janjinya, dia melakukannya karena terpaksa.

Jika kamu merokok, kamu adalah cewek liar !
Tapi kalo dia yang merokok, dia adalah seorang gentleman, wuiihh..!

Jika kamu menyakitinya, kamu dibilang perempuan kejam..
Tapi jika dia yang menyakitimu, itu karena kamu terlalu sensitif dan
terlalu sulit untuk dibuat bahagia !!!!!

Jika kamu mengirimkan ini pada cowok-cowok, mereka pasti bersumpah kalau
ini tidak benar. Tapi jika kamu tidak mengirimkan ini pada mereka, mereka akan bilang kamu egois.


Fout note teman di Fecbook...
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Friday, August 21, 2009

KURINDUKAN PURNAMA TELANJANG

Oleh; Muktir Rahman Syaf


“Aku merindukan yang pantas aku rindukan”
“Apa yang pantas kamu rindukan?”
“Purnama telanjang” selebihnya percakapan tampa batas waktu terakhiri kata mengambang.
……..*****…….

Selepas redup matahari, kunjugan kata melengking di telinga. Tidak seramah suara angin tengah malam atau selembut ombak di pantai. Menghantam.
“Kau terlalu jelek untuk aku”
“Lalu apa yang kau inginkan?”
“Tak usah kita saling kenal lagi”
“Lalu?”
Wanita itu pergi. Sebelum aku tahu apa kelanjutan dari keinginan dia. Sangat cepat menghilang dan mungkin tak kembali pulang ke haribaan.

Pertemuan dengan dia sangat singkat. Hanya butuh tiga minggu untuk berhubungan dan putus. Elok tubuh dan sejuk kepribadiannya melenakan pikiran dan jiwaku. Aku tak bisa bersembunyi dari kejujuran perasaanku padanya. Memberikan kepadaku lelah tak terpikirkan, tapi nikmat aku rasakan. Sewaktu pertama dia memanggilku dengan kata sayang. Di saat perbincangan di telepon dan terlebih di pembaringan, keadaan tubuhku melayang. Meresapi kebersamaan menyatu dalan satu. Jiwa, hati, perasaan dan tubuh kami menjadi satu tak terlepaskan. Tapi hanya sekejab. Seujung waktu yang tak sempat terhitung, dia kembali lepas dari pelukan. Entah ke mana arah hilangnya. Sebab aku lunglai di saat dia terbang dengan sayap kekecewaan. Ya, kekecewaan karena aku tidak selayaknya dalam pikiran dia. Memang aneh kami saling cinta lalu selanjutnya ada kecewa karena fisik tak karuan. Selama berhubungan kami tidak pernah saling berhadapan langsung. Hanya dunia maya tempat kami saling bertemu. Sempat beberapa kali aku mengajaknya bertemu secara langsung, namun dengan berbagai alasan menghujan. Aku pun limpung di bawah payung harapan; bertemu dia. Setiap lukisannya yang ku pajang dalam angan aku pandang, sungguh terpana diri ini meski bayang.
……..*****…….

Kawan, akan aku ceritakan padamu keindahan Indah yang menyelimuti hidupku. Setidaknya semenjak aku mengenal Indah perempuan pemanah hati. Wajahnya kawan, manisnya kehidupan. Tubuhnya adalah guitar di genggamanku sekarang. Jiwanya, aku bingung harus mengatakan apa. Terasa sepanas matahari musim kemarau. Membakar perasaan. Sungguh semenjak tahu, aku mengharap dia tidak punya jiwa. Agar tidak mngeringkan airmata lagi. Terserah airmata siapa, dari mana dan terbuat dari apa. Karena airmata bagiku merupakan penyejuk emosi.

”Ku harap cinta kita tidak berlandas birahi iblis. Cintailah aku karena suci”
”Iya. Aku menyayangimu atas nama kesucian”
Dialog sunyi dengan Indah di bawah siraman purnama. Awal ikatan cinta suci, katanya. Betapa gobloknya diri waktu itu. Gajiku habis untuk bisa teleponan dengannya.

Dia selalu mengingatkan agar tidak terpengaruh iblis dalam cinta kami. Karena iblis hanya melihat fisik saja. Tidak bisa merasakan batin dan jiwa.
Sungguh, betapa lihai ia berkata-kata. Seakan menyalahkan iblis tak berdosa. Seumuran SD akupun termasuk manusia pengutuk iblis. Tapi sekarang, setelah dihadapkan pada kenyataan menyakitkan aku mengagumi iblis yang rela dikutuk tuhan untuk cintanya. Iblis sangatlah cinta pada tuhannya kawan. Dia tidak mau mendua cintanya dengan manusia yang selalu melakukan salah dan selalu merasa paling benar. Yang sangat egois mengaku tuhan hanya memilihnya. Kemudian mengklaim iblis tidak berhak mendapat cinta tuhan yang tuhan sendiri telah mengutuknya. Hem, padahal kawan jika kamu menyadari, iblis melakukan itu karena saking cintanya kepada tuhan. ironisnya, banyak manusia menuduh iblis adalah pengacau kehidupan. Menggoda manusia melakukan dosa, mengganggu ritual cinta kepada tuhan dan sebagainya. Dalam hal ini, iblis menjadi tokoh jelek yang harus dikutuk habis-habisan. Aku sempat bertanya. Jika iblis adalah penggoda manusia melakukan dosa, lalu yang menggoda iblis untuk menggoda manusia melakukan dosa siapa? Tuhankah? Bukankah tuhan adalah muara dari segala kehidupan dan prilaku. Entahlah.

Akan aku jelaskan padamu. Iblis menggoda manusia karena cintanya tidak ingin dibagi dengan manusia yang sebenarnya adalah pengacau keharmoisan hidup. Kamu tahu? Sebelum diciptakannya manusia, konon kehidupan selalu harmonis. Antara tuhan, malaikat, iblis, tumbuhan, hewan dan makluk sebelum manusia. Jadi menurutmu siapakah yang seharusnya dikutuk dan dilaknat?

Kawan, manusia yang bernama Adam dan Hawa dulu melakukan dosa besar. Makanya mereka diasingkan ke bumi untuk melebur dosa. Sungguh bijaksananya tuhan. Dengan bahasa halus menyerahkan bumi kepada manusia dengan sebutan kholifa fil ard. Pernahkan terpikir olehmu, bahwa manusia ditempatkan di bumi merupakan kutukan dan laknat dari tuhan? Entahlah.
……..*****…….

Manusia selalu mengatakan cinta suci. Tahukah seperti apa cinta suci itu? Apa mencintai tidak karena nafsu tapi karena tuhan? Heh, tuhan saja punya nafsu. Bagaimana aku tidak mencintainya karena nafsu? Bukankah tuhan adalah maha dari segala maha. Maha adil, maha tunggal, maha pemberi, maha maha dan maha segalanya. Termasuk maha nafsu. Seyogyanya manusia tidak memiliki apa-apa. Tidak punya kepribadian, tidak punya jiwa, tidak punya kesombongan, tidak punya nafsu dan tidak punya apa yang dimiliki tuhan.
”Apa kamu kecewa dengan Indah?”
”Iya”
”Terus, kenapa masih merindukannya?”
Sejenak aku tatap langit malam dari bawah atap rumahku. Doni, teman sekelas yang sekarang duduk bersamaku sedang mendengarkan jerit sedihku. Dan sekarang dia mempertanyakan kerinduanku pada purnama telanjang.
”Don, aku tidak merindukan Indah. Tapi aku rindu pada suasana di saat itu. Di saat aku dan Indah bercengkrama di bawah purnama. Jadi aku merindukan bulan purnama”
”Kamu aneh.”
”Aneh?”
”Kalau tidak aneh, antik”
”He...?” aku tak paham apa maksud temanku ini. Hanya bisa terdiam dan menatap langit malam kembali.
”Ya, aku mengerti apa yang kamu rasakan sekarang”
Aku mengernyitkan dahi. Bingung juga aku mengartikan maksud perkataan Doni.
”Memangnya aku merasakan apa sekarang?”
”Ya itu... Kecewa karena cinta”
”Udahlah, sana kamu tidur duluan. Tapi jangan ngompol di tempat tidurku ya? Kamu kan hanya nginep di sini.”
”Huh... ya udah aku pulang. Biar gak ngompol di tempatmu dan biar aku gak numpang lagi di sini. Malam ini”
”Ha ha ha... becanda Don... gitu aja di anggap serius. Jangan dimasukin hati”
”Ha ha ha... ngantuk”
Doni berakhir dari percakapan malam di bawah bulan tak terang. Aku pun duduk sendirian menatap alam dalam petang.

Surabaya, 07 Agustus 2009

>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Thursday, August 13, 2009

PENYAIR


Dia adalah rantai penghubung
Antara dunia ini dan dunia akan datang
Kolam air manis buat jiwa-jiwa yang kehausan,
Dia adalah sebatang pohon tertanam
Di lembah sungai keindahan
Memikul bebuah ranum
Bagi hati lapar yang mencari.

Dia adalah seekor burung ‘nightingale’
Menyejukkan jiwa yang dalam kedukaan
Menaikkan semangat dengan alunan melodi indahnya

Dia adalah sepotong awan putih di langit cerah
Naik dan mengembang memenuhi angkasa.
Kemudian mencurahkan kurnianya di atas padang kehidupan. Membuka kelopak mereka bagi menerima cahaya.

Dia adalah malaikat diutus Yang Maha Kuasa mengajarkan Kalam Ilahi.
Seberkas cahaya gemilang tak kunjung padam.
Tak terliput gelap malam
Tak tergoyah oleh angin kencang
Ishtar, dewi cinta, meminyakinya dengan kasih sayang
Dan, nyanyian Apollo menjadi cahayanya.

Dia adalah manusia yang selalu bersendirian,
hidup serba sederhana dan berhati suci
Dia duduk di pangkuan alam mencari inspirasi ilham
Dan berjaga di keheningan malam,
Menantikan turunnya ruh

Dia adalah si tukang jahit yang menjahit benih hatinya di ladang kasih sayang
dan kemanusiaan menyuburkannya

Inilah penyair yang dipinggirkan oleh manusia
pada zamannya,
Dan hanya dikenali sesudah jasad ditinggalkan
Dunia pun mengucapkan selamat tinggal dan kembali ia pada Ilahi

Inilah penyair yang tak meminta apa-apa
dari manusia kecuali seulas senyuman
Inilah penyair yang penuh semangat dan memenuhi
cakerawala dengan kata-kata indah
Namun manusia tetap menafikan kewujudan keindahannya

Sampai bila manusia terus terlena?
Sampai bila manusia menyanjung penguasa yang
meraih kehebatan dgn mengambil kesempatan??
Sampai bila manusia mengabaikan mereka yang boleh memperlihatkan keindahan pada jiwa-jiwa mereka
Simbol cinta dan kedamaian?

Sampai bila manusia hanya akan menyanjung jasa org yang sudah tiada?
dan melupakan si hidup yg dikelilingi penderitaan
yang menghambakan hidup mereka seperti lilin menyala
bagi menunjukkan jalan yang benar bagi orang yang lupa

Dan oh para penyair,
Kalian adalah kehidupan dalam kehidupan ini:
Telah engkau tundukkan abad demi abad termasuk tirainya.

Penyair..
Suatu hari kau akan merajai hati-hati manusia
Dan, kerana itu kerajaanmu adalah abadi.

Penyair..periksalah mahkota berdurimu..kau akan menemui kelembutan di sebalik jambangan bunga-bunga Laurel…

(Dari ‘Dam’ah Wa Ibtisamah’ -Setitis Air Mata Seulas Senyuman)

~ Kahlil Gibran

Anda boleh membaca karya-karya Khalil Gibran yang lain di http://penyair.wordpress.com/category/khalil-gibran/

Selamat membaca!

>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Friday, August 7, 2009

Dua Seniman Kata

INNALILLAHI WAINNALILLAHI ROJI'UN.....
Jangan menangis Indonesia
tersenyumlah do'a...

Orang berharga bagi Indonesia telah melanjutkan perjalanan selanjutnya. Perjalanan menuju keabadian. Seindah dentangan gerimis, mereka menyirami Bumi pertiwi dengan senyum. Mbah Surip dengan lagu-lagunya mampu menyejukkan emosi dan mengukirkan senyum di bibir-bibir kata. "Tak Gendong" mencuatkan tawa masyarakat Indonesia. Judul lagu Mbah Surip yang dikenal di setiap pikiran Rakyat. dari kalangan anak kecil sampai jumpo....



Mbah Surip adalah seniman kata dengan senandung lagu. Sedang Ws Rendra Budayawan Indonesia adalah Pendekar kata dengan Sajak selalu dirindu. Sang "Burung Merak" ia dikenal. Bukan hanya di negeri ini, bahkan de manca negara.

Mereka berdua adalah sahabat. Merupakan aset bangsa. Sahabat masyarakat Indonesia. Namun, Kerinduan Masyarakat Indonesia kepada mereka sekaranag akan terus menajam seiring kepergian mereka yang tidak akan kembali. yah, Mereka berdua sudah meninggalkan kita semua dari dunia fana ini...




Selamat Jalan Mbah Surip, selamat jalan Ws Rendra...
kalian selalu di hati kami. Rakyat Indonesia...
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Monday, August 3, 2009

MASIH...


sejenak pengasinganku,
berakhir sendu
nostalgia syahdu, kering, sejuk, rindang
menelungkup di sajadah ku usang

aku masih muktir tak berbaju
berteduh di bawah sajak kawan
janganlah aku seorang wayang

tapi aku sedang bertuhan
Allah-lah aku kenyang

Surabaya, 03 Agustus 2009
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Thursday, July 30, 2009

SANG TANGGUH

sejuk, sepi, bosan.... tanyakan pada bintang hanya akulah yang begadang....

ampun, deh...
Jadi ingat pas awal-awal berdirinya Warnet Ar-Roudloh. Dimana perjuangan dan kesabaran adalah kunci kestresan. Hem, aku sebagai Operator, teknisi komputer, pengatur kalkulasi uang... ngurusi pelanggan, ditambah banyaknya komputer error, pengunjung sering komplain.... waduh, pokoknya aku hampir meledak waktu itu. Apalagi semuanya itu aku hadapi sendirian. Udah jarang tidur, coz aku jaga mulai jam 6 pagi sampe malem sekitar 9-nan bahkan sering lebih. anjlok pokoknya. disamping itu, ada yang agaknya kurang puas dengan hasil kerjaku. tapi aku hadapi dengan senyum saja. awalnya, Pak Udin dan Arofat (juga pendiri Ar-Roudloh) agak sering menyalahkanku. tapi, pas Arofat pernah nemenin aku jaga siang,...., dia hanya mampu geleng-geleng kepala.

"Pantesan kamu hampir stress beneran" kata itulah sebagai ganti ekspresi Arofat yang hampir tak percaya aku harus menghadapi kesulitan dan kerepotan super repot setiap hari. bahkan dia pernah bialang "Kalo aku sendirian yang di sini tiap hari, mungkin aku sudah pulang tidak kembali. kamu hebat Tir...".

Begitulah awal kami (aku dan arofat) sangat akrab. dan alhamdulillah sampai sekarang keakraban kami tetap lancar tampa pembatas. walo ada badai kata-kata membakar telinga.

dibanding dengan sekarang, Ar-Roudloh dulu hanya tempat menjemukan bagi pengunjung. sekarang mah, hem.... banyak yang bilang kerasan,,, bahkan ada yang sampe gk mo pulang.

Oya, kalian tahu Arofat temenku itu gak???
dia itu adalah pejuang keras yang sangat membantu pendirian Ar-Roudloh. Mulai dari modal awal, perbaikan trobel soting, penemu lokasi markas Ar-Roudloh bahkan sampe pelanggan Ar-Roudloh. jadi, jika Arofat belum dilahirkan..... misalkan dia masih akan dilahirkan tahun 2009, wah... mungkin Ar-Roudloh gk pernah ada. Dia sangat berjasa dalam pendirian warnet ini. itu yang ku mengerti dan terus aku junjung kehebatannya. aku sangat kagum padanya. gimana tidak??? wong dia masih muda, belum berkeluarga lagi. Kalo ada cewek yang mo jadi pendamping hidupnya, monggo. cowokpun gk apa2 hehehhehee....


Udah akh... aku masih harus tidur dulu...

oya, namauku Muktir.... dan akan menampakkan wajah makhluk yang hebat... dialah

AFAROT.

eh, maksudku AROFAT. maaf, soale aku lebih seneng manggil makhluk satu ini dengan seekor AFAROT..... PIIIIISSSS :)




Ganteng yo rekkkkk???????????? Cantik keleeeeeeeeeeeeeeeeee
hahhahahaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Wednesday, July 29, 2009

SEKEDAR LUAPAN



telanjangi aku untuk mencapai mu

mungkin dalam kelam

atau di kedalaman entah

atau di ketinggian tak kumengerti

atau.....



aku belajar

m e m i l i k i mu

29 Juli 09
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Tuesday, July 7, 2009

Ada yang gaj BERES pada BLOG Q



selama blowking... aku dapetkan Award dari para sahabat blogger. Pertama dari TemenQ pawewet selanjutnya dari Hecker dan duh, siapa aku lupa namanya... intinya aku dapet tiga award dari sahabat waktu bersamaan. dan pada saat ini, aku dapet lagi award dari sahabatQ Dinda. jadi jumlahny 4.

Tapi, sayang blokq bermasalah. jika Q taruh Award dari para sahabat itu di blogQ, akan keluar gambar-gambar aneh. gak jelas. sehingga merusak tampilan blogku. jadi, dengan sungguh terpaksa dan menyesal juga kecewa, Award dari sahabat tidak q taruh di blogQ. kepada para sahabat yang telah memberi award untuk aku, trim ya...sekaligus Q minta Maf karena gk bisa naruh di blogQ ine.

Q harap kalian tidak kecewa dengan apa yang telah aku lakukan ini. semua ini di luar keinginan. karena itu, aku sekarang posting ini barang kali ada yang bisa bantu. di blogku keluar gambar banyak sekali dari photo bucket dengan tulisan Upgret photo bucket.

sayang sekali aku gak sempet ngambil gambarnya....

nah, jika ada yang bisa bantu tuliskan di coment aku ya...
biar aku bisa naruh award sahat di blogQ ine....

tris untuk semuanya....
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Saturday, June 20, 2009

PUISI KEGILAANKU

kepada seorang di masa itu


SAYANG


Sayang,
siksa aku dengan rindumu
bunuh aku dengan cintamu
lalu cincanglah aku dengan kasih sayang mu

tapi jangan kau belai aku
dengan kebohonganmu


SESEORANG

dirimu adalah senyum di ranjang birahi
bahkan di saat cinta menjamur
pada besi-besi tua
rapuh terjerembab
hening bergelegar
ditambah cairan kendi menabuh kerotak tulang bersum-sum mati
engkaupun semakin berseri
di purnama dengan sejuta arti


DI MANA KAMU

Kebingunganku mengungkap rindu pada mu
tetap tak berujung
walau nafas zaman sudah tersengal-sengal
hanya senyummu yang masih melayang dalam angan
hingga aku hilang bersama sadar
kamulah segala pikiran


Februari 2009


ttd

assyaihul kabir syah Muktirrahman Syaifullah Munir


>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Monday, June 15, 2009

MEWUJUDKAN MIMPI

Oleh: Muktir Rahman Syaf



Berawal dari membuka blog AGUSHARIAN.COM, aku terlena dengan artikelnya berjudul Merumuskan Mimpi. Pembahasannya sederhana dan mudah dipahami. Mimpi.



Kalau Andria Hirata mengatakan dalam Novelnya Sang Pemimpi “Bermimpilah karena Tuhan akan menyimpan mimpi-mimpimu” saya sangat setuju. Ditambah kata Eleanor Roosevelt, seorang diplomat dan istri presiden Amerika Serikat ke-32 Franklin D. Roosevelt, pernah berkata, “The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.” Masa depan adalah milik mereka yang percaya akan keindahan mimpinya. Ya, masa depan adalah milik mereka yang yakin bisa menggapainya. Dan karena yakin, pasti semaksimal mungkin akan berusaha mewujudkannya. Apapun yang akan terjadi.



Bukankah Allah berfirman, “Tidaklah aku berikan suatu masalah kecuali sesuai kemampuan hambaku”. Allah pasti memberikan masalah kepada kita sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Jadi jika masalah yang kita hadapi kecil tentunya dianggapnya oleh Tuhan kita ini kecil. Begitu sebaliknya jika masalah kita besar, Allah mempercayai kita jadi orang besar. Karena itu, sebaiknya kita sering-seringlah minta kepada Tuhan masalah yang besar atau cita-cita besar. Agar Allah mempercayakan kita sebagai orang besar. Mimpi atau cita-cita itukan sebuah masalah yang harus kita selesaikan. Beda dengan ber-angan atau bermimpi di atas ranjang. Kalau demikian mah, itu bukan masalah tapi suatu yang perlu dipermasalakan “kenapa hanya bisa ber-angan dan bermimpi di atas ranjang?”. Berdasarkan yang aku pahami mimpi atau cita-cita itu suatu yang kita usahakan sampai tercapai. Ingat! Yang kita usahakan sampai tercapai. Bukan apa yang telah dicapai.



Bercita-cita apa saja boleh terserah orang menginginkan apa. Misal Ikal dalam novel Laskar Pelangi, yang memiliki mimpi kuliah di Sorbonne atau saya yang bermimpi jadi penulis, dan masih banyak contoh para pemimpi yang lain. Seperti yang saya katakan, mimpi adalah usaha untuk mewujudkan apa yang diinginkan. Karenanya Ikal berusaha keras hingga dia bisa mewujudkannya. Begitu juga saya, karena bermimpi untuk jadi penulis selalu dan akan terus selalu berusaha mewujudkannya. Apapun resikonya.



Mengenai resiko.



Jika anda pernah membaca karya Andrea Hirata, mimpi yang berhasil diwujudkan Ikal tidak luput dari berbagai rintangan. Karena Allah memberi masalah sesuai dengan kemampuan hambanya. Semakin besar hamba, semakin besar cita-citanya akan semakin besar pula cobaan maupun ujiannya. Contoh kecil dalam kehidupan kita; misal soal dalam UNAS SD, SMP maupun SMA berbeda. Hal tersebut karena pemerintah menganggap tingkatan kemampuannya berbeda. Semakin tinggi tingkatannya, semakin sulit ujiannya.



Kata Hasan Al-Banna, “Kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin dan impian hari ini adalah kenyataan esok hari.” Terbukti kata-kata beliau. Di lingkungan hidup kita mulai dari baju, kendaraan bermesin, heli kopter dan sebagainya yang ada di sekitar kita adalah mimpi seseorang terdahulu. Bola lampu yang kita nikmati cahayanya sekarang, adalah hasil dari usaha keras seorang Tomas Alfa Edition. Jika saja Tomas berhenti pada percobaan yang ke 99, saya yakin tidak ada lampu menyala sekarang. Atau JK Rowling yang terus berusaha mengirimkan karyanya walau mengalami penolakan berkali-kali dari penerbit. Tapi pada akhirnya Novel Hery Potter terbit juga. Bukan tampa alasan Tuhan memberi keberuntungan kepada mereka berdua. Itu adalah jawaban atas usaha yang telah mereka lakukan. Coba bayangkan jika mereka cepat putus asa dan tidak mau berusaha mewujudkan mimpinya?



Dalam salah satu artikelnya Joko Sosilo mengatakan. "Saat mulai ACTION, berarti anda mulai bergerak. Tidak lagi berada di tempat yang sama. Anda sudah melakukan sebuah kemajuan. Sekecil apapun itu! Daripada hanya mengkhawatirkan hal yang tidak jelas atau berangan-angan tanpa pangkal ujung, mulai ACTION saja. Segalanya akan lebih mudah saat anda mulai ACTION.



Maka, bermimpilah dan wujudkan mimpimu! Stop Dreaming Start Action. Mulailah bertindak jangan hanya berangan.



NB: Jangan mimpi jadi buronan orang yo? Ngak baik….

>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Friday, June 12, 2009

Warnet AR-ROUDLOH

Teman, kebahagian tidak datang atas nama kebebasan saja. walaupun harus terkurung dalam kerangkeng besi, aku tetap bisa bahagia. eit, tapi bukan berarti aku narapidana lo. maksudku, kegiatanku labih tersita di suatu kegiatan. yah, hampir 24 jam aku di hadapan komputer, di satu ruang dan satu kegiatan. di warnet Ar_Roudlhoh aku bertempat tinggal. kalo mo tau alamat lengkapnya, Jl. Jemur Wonosari Gang Lebar No. 105 Surabaya.

Ar_Roudloh, keseharianku hanya duduk di depan komputer, menyapa yang datang, menyebutkan angka rupiah yang harus dibayarkan mereka. Perkiraanya aku sengsara amat ya? hem, jika demikian prasangka teman-teman, maka saya wajib mengklarifikasi. aku di Ar-Roudloh, senang sekali walo kadang ada juga gak senengnya. tapi itukan wajar sebagai manusia.

Oya, di Ar-Roudloh aku bisa belajar lebih tentang komputer, internet dan embel-embelnya. Dan jangan di tanya lagi, aku bisa blowking terus, itu karena aku berada di Ar-Roudloh. coba aku sekarang ada di kampungku. untuk browsing aja sulitnya minta tolong. Apalagi WARNET yang tersedia di Sasar, Kapedi, Bluto, Sumenep, Madura tempat kelahiranku baru satu. Itupun lemotnya gk ketulungan. Untungnya di Ar-Roudloh ya ini, bisa belajar lebih mengenai komputer, dan yang paling mengembangkan senyumku adalah bisa browsing tiap hari... heeeeee. lumayan kan.

Jadi, aku walaupun kata teman terkurung tapi aku merasa lebih bebas dari mereka. Karena aku bisa mengunjungi teman yang ada di manapun kecuali di luar planit Bumi tentunya. Hanya saja, ya sekedar Dunia maya doank. Tapi, yang penting kan minimal-lah bisa mengetahui daerah ini dan daerah itu....

Hem, oya ini adalah serangkaian gambar kegiatan dari WARNET Ar-Roudloh. Ku Upload di sini barang kali ada yang berminat ngenet di Ar-Roudloh. hehhhheeee. PROMOSI.

Inilah Operator yang agak STRESS... tapi stresnya dengan kata-kata...


Pas kerja sering pake sarung. Karena menurut Muktir sang operator stress ini, nama Ar-Roudloh hampir mirip dengan Pondok Pesantren. Makanya Ngak sungkan sarungan. Lagian Ar-Roudloh ada di daerah kota santri. Deket IAIN (Institut Agama Islam) Sunan Ampel Surabaya. Oya, kalian tau Pondok Pesantren? Itu lho, tempat orang bersarungan. Yang istilah kerennya Pesantren dengan penghuninya yang dikenal santri atau Kaum sarungan. Tapi Ar-Roudloh bukanlah PONPES, hanya saja prinsipnya tidak jauh beda. Sempet sih, aku punya pikiran mo kasih nama ne Warnet jadi "Pondok Elektronik Ar-Roudloh" atau "Pondok Pesantren Teknologi Ar-Roudloh" kan lumayan tu....
Sisi dalam Ar-Roudloh... lagi sepi soale baru jan 05:30 an... kalo yang cewek itu tu, hem, pelanggan tetap. Datangnya gak di undang pulangnya pun gak di antar. ya iyalah, wong rumahnya deket Ar-Roudlhoh.....


Nah, ini ne pendiri Ar-Roudloh... itu tu sing ganteng wonge.. yang pake jas itu kawan.. ganteng gak??? kalo yang satunya, yang lagi tersenyum maniz itu teman beliau sekaligus beliau berdua ini adalah guru aku sang operator Ar-Roudloh. Yang pake Jaz namanya Bapak Udin dan yang satunya Bapak Andi.



kALO yang ine neh.... Arofat sang Pendekar Ar-Roudloh. Dialah tonggak dasar berdirinya Ar-Roudloh. Q mah kalah ma dia. Udah pinter desing, nguasai teknisi, bahkan dia yang ngatur Billing (Pengontrol clian). Tampa Billing yang dia temukan, Ar-Roudloh amburadul deh...

DAN selanjutnya ini adalah serangkaian seremonial Ar-Roudloh....
kepada seluruh Pengunjung, kami harap duduk yang rapi karena acara inti akan dimulai... dan dari saya, selamat menikmati isi blog ini: hehehheeee



kawan di Ar-Roudloh persahabatan selalu terjalin. Keakraban dengan pengunjung selalu kami maksimalkan. Seperti gambar pak Udin di atas itu, beliaulah yang telah mengajarkan aku bagiamana pentingnya keakrapan dengan pelanggan...

udah dulu akh... akhir ucap.... terimakasih udah mo baca ne blog...
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Wednesday, June 10, 2009

PENYEBAB SAKIT MAH



Kali ini adalah ke-stres-an yang terus berlanjut. teori orang stres mengenai Penyakit "MAH". sebenarnya udah lama ne teori Q temukan. dan udah beberapa kali diuji coba.

sering kali kita mendengar keluhan orang sakit perut ato istilah kerennya "MAH". teori makhluk pada umumnya hal itu disebabkan telat makan.
setelah melakukan pemikiran berulang-ulang dan selanjutnya direnungkan, bisa diterima tu pendapat. bahwa orang sakit "MAH" memang karena telat makan.

perlu disadari, telat makan itu memang akan terjadi dan terus terjadi. bukankah kesibukan yang mendominasi kegiatan kita kadang melenakan sehingga lupa makan. dan akhirnya telat makan. yang biasanya sarapan jam 07:00, karena kegiatan mendesak lupa sarapan lalu terjadilah guncangan perut yang kemudian bencana tersebut diberi nama "sakit MAH".

para pen-teori terdahulu udah sangat jelas mengatakan sakit mah di sebabkan karena telat makan. yang timbul pertanyaan, bukankah telat itu karena terbiasa dengan waktu yang ditentukan? maksudnya karena terbiasa waktu makan di tentukan, akhirnya ada kata telat. coba makannya tidak teratur, gak bakalan tu ada kata telat makan. karena kapanpun makannya kenyangnya teratur..... :))

nah, inilah teori yang aku temukan;

agar terhindar dari sakit "MAH", JANGAN MAKAN TERATUR. karena makan teratur bisa menimbulkan telat makan dan akhirnya sakit "MAH". bagi yang makannya tidak teratur Q ucapkan selamat karena anda menyangi perut anda. semakin tidak teratur waktu makan, semakin terhindar dari kata telat makan dan sakait "MAH". orang yang makannya tidak diatur, kapanpun makannya tidak akan ada kata telat. paling yang ada udah lapeeeeer....hehehe :))

HIMBAUAN untuk para pEMbAcA:

jangan ikuti saran di atas... itu hanya sekedar catatan untuk orang yang tidak pernah mengalami sakit MAH


>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Sunday, June 7, 2009

PUISI STRESS



WIRIDAN HATI

Lambaian dedaunan
berucap salam lewat pundak angin
membelai rambut aduhai…
ketika burung berkicau
menyambut serpihan pagi bersinar
tentara hijau berbaris rumput
di jalan lapang
menanti bidadari dengan anggun berjalan
merindukan pelangi di senyumnya yang

mewarnai hidup dalam gersang
sungguh aku tak mampu
membendung rasa mengalir manja
mewiridkan nama
dalam hati tercinta

KAWAN KHAYALKU

Kenapa tak kau relakan
dari sudut matamu
ketika kuminta di wajahmu
secuil lirik
disaat benang emas itu mulai terikat
tapi kau bungkam dalam senyum
kata-katamu beku
langkahmu terbelenggu
kau kaku
ketika aku nyata di matamu
kawan khayalku

EPISODE KESEDIHAN

Pada desiran malam
kujatuhkan
gelundung perasaan
yang menikam-nikam

pada aliran pagi
kuhamparkan permadani airmata
yang tak kuasa kugulung
dalam satu purnama

mataku hanya mengguyurkan hujan
pada setiap episode
yang terangkum dalam kesedihan

LIANG HAMPA

Kehampaan hamparan cinta
pada bias jejak indra berkabut kelam
menelungkup lelah tunduk antara arah tak terbaca
hanya abjad pekat di liang khayal
tanpa nisan bernama
seketika menyelinap menghalang pandang
di sela cahaya terhempas kebencian

akhirnya kegelapan saling berbentur luka
menancap sembilu sekitar dada
merosot tulang rapuh
gaduh mengisi hening sekitar tanpa angan yang nyata
segala langkah terpenggal putus asa
lantaran tak ada mengharap menggema
selain membanting sejarah menelan derita badai
di tengah gurun gerah bersama jiwa

GILA

“Kegilaanku bukan karenya
dan kegilaannya bukan aku”
begitulah dulu dia berkata.
Tapi sekarang dia mengejarku
kenapa gila ingin menangkapku ?
bukankah tak pernah aku menyakitinya
malah dia yang membongkar hidupku ?

tolong…
gila menangkapku
dia menyelinap dalam setiap pori jiwaku
membunuh langkah disetiap gerakku

tolong…
dia sekarang mengurungku dengan teror benci
aku tidak bisa bergerak
dia telah merantai jalan pikirku
sebentar lagi membunuhku
tapi sebelumnya dia berpesan
“sekarang apa yang bisa dilakukan
jika maut juga melempar teriakan
dikejar kegilaan? ”


IBU

ibu, sejarah airmatamu
mengagung di setungkup ujung sunyi
mengkristal keabadian perih dalam cinta
ketika gumulan waktu menelan senja
di atas gulungan sejarah terlunta

ibu, adakah zamanmu hanya material saja,
sehingga setiap gerak kau bayar dengan
airmata?

ibu, kisahmu telah banjiri lahan luka
yang mengalir sumpah gelisah dalam dada
hingga aku tersentak menanam jiwa
lastas engkau memanen bahagia.
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

PUISI PENGHORMATAN


TUHAN ALAM

Lam Nya tegak dalam satu
Merengkuh keluasan lafdzul jalalah
Di kejahuan ilah berharkat tiga


KAMI HANYA BISA PASRAH

(refleksi atas ketidak adilan pada rakyat)

dalam buayan, kudekap kau dengan tangis
ketika para setan liar
menari dengan lirik jeritan langit
lalu para dewa mengkonserkan kemurkaan
bumipun bergetar
hambar oleh tatapan yang tak dapat dimengerti
: inikah hidup?
Kemudian kau datang membawa secawan harapan
yang kau tuang di setiap langkah
dan akupun paham
tentang semuanya
“keindahan hanya sekedip
semua kebahagiaan hanya pengusap kerongkongan hidup
pelepas dahaga akan darah
yang bersimbah atas nama keadilan”
akhirnya kamu berpaling
menengadahkan sumpah juga janji
akan penderitaan yang menghantu
“Tenanglah kiamat kemakmuran baru akan dimulai”
kau mengawali kalimat serapahmu.
Sungguh kami bisa menerka
kamu hanyalah pembuat lorong-lorong duka
penggali lubang luka
penyiram derita
akan kuburan tanpa cinta
Kami hanya bisa pasrah
pada denyutan nyawa yang tak berirama
kami hanya bisa diam
karena gerak beku dan bahasa bisu
Lalu, haruskah kami melawan?
sedang kau sudah kami angkat sebagai penopang
kesejahteraan.

Sasar, 17 Septempber 2007

SKETSA PENGEMBARAAN

aku meminang cinta-nya
dengan desah airmata
di ujung waktu bergumul gelap
meresah senyap
menerjang titik sunyi
hingga birahi bergetar
pada puncak kemiringan dosa
akupun meredamnya ke dalam dua sujud
dan mengalir pasrah di antara untaian tasbih
yang mengagung keadadian Ilahi
kemudian pengembaraan gelisahku
semakin mendawai dalam goblet
suci memabukkan
melantunkan dendang nahawan
dengan abjad dan asma al husna
meresap ke samudera jiwa
dan akhirnya aku terlelap dalam buai pesona
mengkristal dari setiap
helai sastra agung-Nya

11 januari 2008

SELAIN ILAHI

derai tangis menggelepar tawa
di emperan hati menjelma sepi
yang gelap semakin petang
yang terang berubah kelam
ada gerimis getir menyusup
relung jiwa. mencabik setiap luka
dulu bahagia adalah sunyi
sampai sekarang tetaplah belati
pasti menikam kebersamaan
bahkan pengasingan
dalam rasa tenggelam
yang kemudian kutafsiri
cinta selain Ilahi adalah mati.

05 Pebruari 2008

PENGABDIAN BUNGA-BUNGA

–ayah dan ibu—
saat dalam tegak
kita saling rengkuh makna pengabdian
pada dua tangkai yang melahirkan daun-daun
dengan ranting kasih sayang
tapi, badai penyelam gerah hujan
semraut berhembus langkah
dalam kata paling ujung duri
hingga air sunyi mengalir
menumbuhkan asa
sebenarnya tak ada lagi pengharapan
selain buah ranum kemudian matang
untuk dunia yang sedang lapar
dan bunga-bunga menjadi senyum
sebagai persembahan.

13 Pebruari 2008

GERIMIS DAUN-DAUN

Sempat aku saksikan
kering itu menikam biru agungmu
di peraduan musim paling gugur
memberi isyarat pada reranting hijau
supaya lekas kembali dari pengembaraan waktu
pada kelahiran suci
dari tetes yang jatuh di ubun sejukmu
kutangkap makna pengharapan
pada tangkai ke tangkai
yang kelak menyemai daun semerbak
sebagai pengganti ranum kasih sayangmu
masihkah gerimis itu tertoreh
di helai, yang ternyata engkau adalah penyiram
untuk aku menjelma kuntum
pematang cita-ciatamu;
ibu.

15 Pebruari 2008

>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Wednesday, June 3, 2009

HUKUM INDONESIA YANG PERLU DIPERTANYAKAN




Citra layanan publik kembali tercoreng dengan kejadian beberapa waktu lalu dimana seorang ibu dari dua balita menjadi korban mal praktek dan diperlakukan tidak layak oleh rumah sakit OMNI International, Tangerang.

Ibu prita ini di tuntut oleh pihak rumah sakit dengan tuduhan mencemarkan nama baik setelah melayangkan surat pembaca di detik.com. Setelah melalui proses persidangan perdata, ibu prita kalah dalam persidangan dan saat ini ibu prita sedang mengajukan proses naik banding dan selain itu Ibu Prita juga di jerat Pasal 27 Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Betapa bagusnya negara tercinta kita ini dimana seorang konsumen yang merasa kecewa seharusnya bisa mengajukan komplain karena kita sebagai seorang konsumen sudah dilindungi oleh undang-undang no 3 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

Dengan adanya proses naik banding tersebut, dari jaksa malah menahan Ibu Prita sampai proses persidangan hari kamis mendatang di penjara wanita Tangerang.

Seperti pada koran tempo melaporkan :

sudah tak terbilang berapa kali Khairan dan Ranarya menanyakan di mana ibu mereka. Setiap menjelang tidur dan bangun dari peraduan, keduanya mencari sang ibu sambil menangis. “Bunda mana? Bundaaaaa,” jerit Ananta, 3 tahun, kala terjaga.

“Saya jawab, ‘Ibu sedang dirawat di rumah sakit,” tutur Andri, 30 tahun, dengan wajah sedih di rumahnya, Bintaro Sektor 9, Tangerang Selatan. Lantaran istrinya tak kunjung pulang, Andri terpaksa mengganti asupan ASI untuk anak bungsunya dengan susu formula. Ranarya, 1 tahun 3 bulan, diasuh bergantian oleh Andri dan pembantu rumah tangganya.

Seperti kita ketahui rumah sakit sekarang ini memang untuk tempat orang sakit namun dari surat pembaca dari Ibu Prita saya bisa melihat dimana wajah rumah sakit sekarang ini tidak lebih dari sebuah perusahaan yang ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa sedikitpun memperdulikan suara-suara sumbang dari para konsumen yang merasa kecewa dengan layanan publik yang mereka berikan. Maka jangan disalahkan kalau banyak konsumen beralih ke rumah sakit di luar negeri seperti di Singapore atau di Malaysia untuk bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik, lebih manusiawi dan lebih profesional.

Untuk itu seperti ajakan para blogger lainnya, saya mengajak anda semua para blogger untuk juga memberikan dukungan kepada Ibu Prita supaya di bebaskan dan kasusnya bisa segera di atasi.

Mari sebarluaskan aksi simpati kepada Ibu Prita, “Prita hanya seorang ibu rumah tangga dengan dua anak balita yang terpaksa mendekam di penjara gara-gara menulis email” seperti dikatakan oleh salah satu sesepuh blogger Indonesia Ndorokakung yang juga merupakan seorang wartawan senior. Dimanakah keadilan untuk para konsumen yang merasa kecewa dengan layanan publik di Indonesia? Dimanakah hati para pebisnis layanan publik yang seakan menutup mata dengan masalah ini? Apakah Ibu Prita akan menjadi korban terakhir dari parahnya layanan publik di Indonesia? kita harus berbicara karena kita sebagai konsumen berhak mendapatkan layanan terbaik yang bisa mereka berikan.

Aksi ini bukan aksi provokator, hanya merupakan aksi solidaritas para blogger yang ingin membuka suara dengan harapan suara kita di dengar oleh mereka yang terketuk hatinya untuk memperbaiki pelayanan publik yang sudah banyak memakan korban.

Bagi anda para blogger yang ingin berpartisipasi mendukung aksi damai solidaritas ini bisa melihat website resminya dan cara untuk memberikan dukungan anda di :

http://ibuprita.suatuhari.com/

Selain itu anda bisa melihat para pakar blogger juga bersuara dan melakukan aksi simpati damai demi perbaikan citra pelayanan publik di Indonesia di alamat berikut ini :
Ndoro Kakung
Tika Banget
Wangnoni
Dan masih banyak lagi trackback yang sudah masuk di blog-blog para pakar blogger di Indonesia ini untuk memberikan dukungan mereka terhadap Ibu Prita.

Salam Damai dan Sejahtera.

sumber dari para blogger
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Tuesday, June 2, 2009

GELISAH SENJA*



Bunda Djibril;
senja mulai tetaskan gelisah, akh retak merajam jembanku, dan aku terhenyak menyentuh hatiku sendiri

Muktir Rahman Syaf;
hingga kubagan jiwa makin dalam perihnya. dan aku tersungkur pada peradaban birahi yang menelan senja itu sampai mati

Bunda Djibril;
setelah aku mati,apa akan kau cari birahi yang lain di ujung-ujung senja yang sepi, lalu kembali menelannya sampai mati?
aku tak ingin mengerti bahwa arti mu adalah sebuah abadi

Muktir Rahman Syaf;
tak ada birahi yang bisa ku abadikan dalam diri
setelah penelanjangan dalam sunyi
karena hanya satu senja di musim sekali semi


Bunda Djibril;
dan senja itu mungkin bukan aku saja, hanya jelmaan jingga yang mantap duduk di sisi jendela, lantas malam berhianat, dan memancungnya di tengah bulan , hingga pelataran kamar tak kunjung berarah, gelap membara dan puing laknat tak berkesudahaan selalu berkata cinta,...

Muktir Rahman Syaf;
karena itulah aku menjelma siang
agar aku bisa menikmati senja sebelum malam tiba

dan malampun kuserahkan paksa
pada rembulan yang terus gerhana...
untuk kutunggu gembala cahaya lain
darinya

Bunda Djibril;
rembulan sedang mendustaimu sayang, dia saja berbisik padaku, wajah nya saja gerhana tapi hatinya setengah tengadah, dan tak ada yang bisa membca cahaya selain dia yang mengembalanya,..
sampai di padang manakah kita bertandang, apakah ada seseorang yang akan menghidangkan petang..
aku sudah lama tak mengunyahnya, aku jadi buas ingin melahapnya bulat-bulat.
mari kita berburu petang, sayang

Muktir Rahman Syaf;
kenapa harus berburu petang?
bukankah lahirku adalah petang

jadi, burulah diriku yang semakin gelap
menunggu senja tak kunjung datang

Bunda Djibril
apa umpan yang kau mau, sang perang?

Muktir Rahman Syaf;
kasih yang tak pernah hilang

Bunda Djibril;
kusiapkan di meja makan, mari... kita nikmati dulu lalu kita bercinta di tengah kota, biar seluruh priyayi saling iri, dan telanjangi diri mereka sndiri

Muktir Rahman Syaf;
kemudian bersama senja aku mati

*percakapan di facebook dengan Indah pada 01 Juni 2009
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Tuesday, May 19, 2009

Ayah, Ibu, di setiap detikku


Ibu dan Ayah. adalah dua orang yang sangat berjasa dalam hidup. memberi tanpa meminta apalagi minta dengan paksa. itulah orang tuaQ. entah denga yang lainnya. ada yang berkisah, kalo orang tuanya telah gini dan begitu. bagiQ setiap cerita, kisah atau kenagan bersama beliau berdua adalah kebahagiaan dan keindahan tak tertandingi. walaupun kata temenQ orang tuanya jahat, kurang memperhatikannya, setelah Ibunya meninggal dia malah bersedih berkepanjangan.

kasih sayang ibu, tidaklah lebih kecil dari kejahatan yang kita rasa. dan bahkan, itu hanyalah perasaan kita saja bahwa beliau itu jahat. hanya karena keinginan tidak di penuhi, ato hanya karena disuruh ini dan itu, lantas kita memvonis ortu kita jahat? kesalahan besar jika demikian. mereka melakukannya dengan rasa sayang karena mungkin mereka sudah tau apa konsekwensi bagi kita jika menyetujui keinginan kita.
perlu diingat, ortu qta pernah ABG. jadi, wajar jika mereka merasa tau apa yang akan terjadi apabila kita melakukan sesuatu.

Ayah, Ibu…. kerinduanQ pada kalian ingin Q tuang di blog ini. berapa bulan Q tidak melihat kalian tidak lah penting karena ternyata di setiap detikku adalah rindu untuk kalian. Ayah, Ibu, adakah kerinduan ini juga dirasa oleh kalian?

hidup memang tidak lama dan tidak terlalu cepat. maka, kalian berpesan di suatu hari “jadilah yang berarti untuk dunia dan semua, karena itu jelajahi dunia ini terlebih dulu untuk memahami apa yang diinginkan manusia”. bagaimana aku akan menjelajahi dunia jika rindu terus merundungku pada kalian? pertanyaanQ pada seseorang di tempat yang sudah Q lupa. Ayah, Ibu, kalian tau gak apa jawab orang itu? dia bilang dunia bisa dijelajahi dengan menjadi penulis. dengan tulisan, kita bisa jadi apa dan ada di mana saja. sejak saat itu, aku bercita-cita jadi penulis. karena akhirnya aku pun meyakini, bahwa kalian menginginkan aku menjadi penulis. walaupun keinginan itu tidak disampaikan dengan terang-terangan. IBu, Ayah… do’akan selalu anakmu ini menjadi penulis agar bisa menjelajahi dunia lalu menjadi berguna untuk semua. amien

>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

KEPADA SALAHUDDIEN Gz


tidak untuk redup dengan kata-kata,
maka aku berkunjung pada lembah sajak yang memerkosa mata dengan mutiara sastra.

aku adalah si penggila kata namun tidak bisa mengawininya
seperti engkau yang telah barhasil menundukkannya
dan izinkan aku menari bersamamu dengan keindahan yang kau kuasai

ajari aku menyelami serumpun makna
dari hakikat sebuah kata

demi kehidupanku selanjutanya

sBY, 19 Mei 2009
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Friday, May 15, 2009

PERSIDANGAN SORE SEBUAH KELUARGA


Oleh: Muktir Rahman Syaf

Masih seperti hari-hari sebelumnya. Di emperan rumah sederhana di desa Kapedi, kecamatan Bluto terdapat satu keluarga yang setiap sore berkumpul membicarakan tentang apa saja. Karena tema yang mereka perbincangkan sering ngelantur. Kadang tentang pertanian, hasil panen, pendidikan pokoknya macam-macam. Namun yang tidak luput mereka bicarakan adalah tunangan. Keluarga kecil itu terdiri dari lima laki-laki dan tiga perempuan. Yang pertama ayah, ibu, kakak tertua (dia laki-laki biasanya saudara yang lain memanggilnya kak Ali), terus mbak Indah, kak Sugik, mbak Lely, Aku dan adikku---dik Udin. Sedang yang lainnya, seperti kakak ipar,jarang bergabung. Katanya sungkan. Biasanya yang kena skak pertama kali adalah kak Sugik.

Bagai mana tidak, umurnya sudah menuntut untuk berkeluarga tapi belum kawin-kawin juga. Boro-boro berkeluarga, pacar saja tidak punya. Padahal kak Ali menikah pada umur lebih muda dari umur kak Sugik sekarang. Begitu juga mbak Indah. Kalau yang lainnya, jangan ditanya. Mana mungkin seorang adik mendahului kakaknya dalam hal berkeluarga. Sedangkan di daerah kami hal itu akan membawa pada kenaasan. Dan lagi, Mbak Lely masih kuliah, Aku dan adik masih sekolah. Kami sama-sama kelas tiga. Bedanya Aku SMA adikku SMP.

“Ngomong-ngomong Saedah teman Lely yang sering ke sini itu, apa sudah punya tunangan Sugik?” Ummi memulai pembicaraan dengan pertanyaan yang sudah jelas itujukan pada kak Sugik.

“Nanyanya kok pada saya, emangnya teman siapa?” Kak Sugik mulai menampakkan ekspresi sinis. Biasa, kalau sudah kena tembak kak Sugik akan menyatukan alisnya tanda tidak suka di sindir dengan Saedah. Padahal Saedah orangnya lumayan cantik. Di atas rata-rata. Tapi kak Sugik tidak senang karena orangnya agak culun githu.

“Biasanya ya, cinta diawali dengan kebenciaan?” Kak Ali meyambung.

“Pada prinsipnya cinta yang demikian, jika orang yang jadi obyek itu NORMAL” dengan gaya yang merupakan ciri hasnya, kak Sugik berapologi melontarkan pendapatnya dengan lebih menekankan pada kata normal. Dan kami hanya mengguSugiksnya dengan tawa.

“Bagaimana kalau dengan Izah?” Ummi mulai dengan pertanyaan agak serius

“Jangan, nanti malah jadi saingan Uqi” Mulai deh. Jika seperti ini aku harus mencari kata-kata penyelamat dari serangan mbak Lely. Aku berfikir, dan, ya aku bisa membuat temeng pertahanan

“Mana mungkin seorang adik mendahului kakaknya. Jadi, dengan penuh keikhlasan aku merelakannya”

“Tidak bisa Uqi, sejahat apapun seorang kakak, aku tidak akan mengambil cinta adikku” Wah gawat nih. Aku kena skak maks. Sejujurnya, Izah memang cantik dan aku pernah menaruh hIndah padanya. Tapi ketika aku mengungkapkan cinta padanya, dia menolakku. Alasannya sih karena aku lebih muda darinya. Memang benar dari segi umur dan perawakan lebih tua Izah. Namun jika dilihat dari sudut pandang kedewasaan, keintelektualan dan pengalaman, aku tidak yakin dia lebih dariku. Anehnya kata temanku di sekolah dia pernah curhat bahwa dia menaksirku. Ya mau bagaimana lagi, dia menolakku dan sekarang aku sudah melupakannya-total.

Kini aku kesulitan mencari kata-kata untuk bisa melindungiku dari serangan lawan-lawanku. Aku harus bagaimana?

“Ya suda…h kalau kalian berdua sama-sama tidak suka kita tawarkan saja pada Udin” Plong! Kata-kata mbak Indah telah menyelamatkanku dari keterperanjakan di tengah serangan memIndahkan-bagiku.

“Kenapasih dari tadi cuma laki-laki saja yang ditawarkan, tuh mbak Lely dari tadi kelihatan gelisah” sukur deh dik Udin bisa membalas serangan mbak Lely. Biar dia tahu rasa.

“Untuk Lely, harus nunggu sampai botol dimakan rayap dulu kecuali ada yang melamar” pada umumnya seorang gadis hanya bisa menunggu. Karena jika seorang gadis meminta lebih dulu, itu namanya menyalahi mikanisme yang telah diatur oleh adat bebuyut kami. Menurutku sih itu hanya mitos. Jika kita pikir secara rasional semua itu tidak logis. Prinsipnya sih menurutku tidak lain hanya karena perempuan lebih besar malunya (bukan kemaluannya) ketimbang keinginannya. Dan faktor inilah yang menyebabkan mayoritas perempuan enggan untuk menyatakan maksud akan berkeluarga lebih dulu dari pada laki-laki. Jadinya mereka hanya menunggu.

“Abah dan Ummi ini bagai mana sih. Carikan saja. Kan Ummi banyak kenalan yang punya lanceng? ” Aku ikutan menyerang mbak Lely dan kelihatannya wajahnya mulai memerah
“Gak mau….. aku mo cari sendiri….” Mbak Lely bereksperesi seperti anak kecil yang mau disuntik tapi menolak karena takut.

“Atau mungkin Lely sudah punya? Sapa tuh yang sering lewat depan rumah kita ketika ngantar adiknya sekolah?” Abah pun ikut memojokkan mbak Lely. Semakin mindar saja dia

“O… Saliem. Yang kepalanya ada landasan hilekopternya itu kan?” Kami memang menjuluki Saliem yang sering lewat di depan rumah yang selalu mengembangkan senyum termanisnya (habis, di mulutnya selalu ada semutnya sih) ketika melihat kami, dengan gelar landasan hilekopter. Itu dikarenakan kepalanya yang botak alias licin kayak lapangan.

“Ya..ya.. benar. Pasti Lely menyukainya”

“Wieh… enak aja. Jejek tau. Najis deh Eike”

Haha…haha… kami semua tertawa. Habis mbak Lely lucu banget. Udah giginya ompong (habis dimakan ulat) masih berlagak bencong. Lucu deh. Lucuuuu banget. Jejek tau. Ha…haha…hahaha.

Sebenarnya aku sangat perihIndahn sekali pada mbak Lely. Di desa kami, mbak Lely bisa dikatakan misunivess. Orangnya pintar, cantik dan pendidikan terjamin. Namun disinilah maslahnya. Orang seperti mbak Lely itu sulit menemukan jodoh. Pasalnya kalau udah kayak mbakku yang satu ini, laki-laki takut untuk meminangnya. Alasannya mereka merasa tidak selevel dengan gadis seperti mbak Lely. Karena mayoritas laki-laki di desa kami jelek-jelek (tidak termasuk aku) dan tidak berpendidikan. Abis, disuruh sekolah malah cari kerja.

“Uqi, Izah itu masih kerabat dekat lho. Bagaimana kalo Ummi lamarkan untukmu?” Ummi kali ini sangat serius kelihatnnya. Lalu bagaimana aku menjawabnya, aku takut menyakiti perasaan Ummi.

“Ummi, Uqi memang menyukainya. Tapi itu dulu, dan sekarang tidak. Lagi pula aku masih ingin melanjutkan sekolah”

“Tapi bisakan sambil sekolah?!” Wah gawat! Ummi semakin mengejarku dan ini pertanda aku harus menahannya.

“Tetap tidak bisa Ummi, Uqi sudah tidak mencintainya”

“Kenapa sih tidak ada yang mau dijodohkan?“ Waduh, permasalahan semakin rumit saja. Ummi kelihatannya marah. Duh bagaimana ini?

“Ummi, bukannya kami tidak mau dijodohkan, hanya saja belum waktunya. Saya walaupun sudah berumur 25 tahun masih berkeinginan melanjutkan kuliyah S2. Sedangkan dek Lely, Uqi dan Udin belum cukup umur” akhirnya kak Sugik menjawab sekaligus memberi (mungkin) pengertian kepada Ummi bahwa kami memang belum siap untuk menikah.

“Ia Ummi mengerti, yang Ummi inginkan hanya melihat pernikahan anak-anaknya.”

Gelap semakin mendekat. Semua lantunan qiro’ah di Majsid-Masjid dan Mushalla mulai luntur diganti alunan suara merdu para muadzin yang dengan ikhlas mengumangdangkan adzan magrib memanggil para muslim untuk menunaikan shalat magrib. Yang berarti pula setiap langkah yang berbau duniawi harus disudahi dulu. Dan masing-masing dari kami mulai meninggalkan tempat sidang rutin kecuali saya dan Ummi.

“Sudahlah Ummi, Uqi mengerti kok kenapa Ummi memaksa. Bukankah masih banyak yang lain, mungkin dia bukan jodoh Uqi.”

“Bukan itu yang Ummi pikirkan…” Apa, malunyaaaa aku. Mindar deh mukaku.
“Ummi hanya ngerasa kalau kalian tidak cepat berkeluarga, kalian akan meninggalkan Ummi. Seperti kak Ali-mu dulu. Dia begitu asiknya menjadi aktivis sampai jarang di rumah dan sekarang kamu dan Sugik mulai mendekIndah hal itu” Ummi mulai menitikkan airmata atau mungkin bukan mulai, tapi sudah dari tadi hanya saja saya baru menyadarinya.

“Tidak Ummi, kami akan selalu di sisi Ummi sampai kapanpun bahkan di setiap desahan nafas Ummi” aku menggenggam tangan Ummi seraya menelungkupkan wajah di pangkuannya. Kuraskan senyum Ummi terlukis di wajah syahdunya. Dan saya pun ikutan mengukir senyum walu tidak semanis senyum Ummi.

Guluk-guluk, 05 November 2007
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Friday, May 8, 2009

SAHABAT YANG TIDAK BISA KU LUPA



Selamat malam kata
Bisakah kita bicara tampa suara?
Aku merindukanmu

“apa yang akan kamu bicarakan dengan aku?”

Banyak
Hidupku tak melaju,
Pikiranku buntu,
Sekolahku ampun…
Semua kisah dalam perjalanku akan ku tuang di hadapanmu
sekarang

“tapi aku tak berbaju
Malam terlalu dingin,
Siang mengurungku dalam kamar di otakmu kawan”

Trus…

“aku malu pada alam yang mulai bising
Karena aku lama tidak keluar. Jika mereka melihatku,
Akan mencemohku dengan lantunan
Aku benci
‘lihat, kata mulai menampakkan diri
Mungkin dia sudah bosan melacur dalam pikiran
Sehingga sekarang keluar untuk mencari perhatian’
Begitulah nanti mereka menertawakanku”

Tapi aku tidak menertawakanmu?
Mungkin hanya sekedar senyum bangga
Karena ternyata kamu selalu setia pada aku yang lama gila
Yah, aku tergila-gila pada kata
Kata, kata, kata…..

Surabaya, 05, 05 2009

>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

DENGAN TINTA MERAH


Ini hanya sebuah cerita dari inspirasi yang hampir punah. imaginasi, membawaku bercerita tentang sesuatu yang sangat bertentangan dalam hidupku. ceritaku ini adlah kisah keegoisan imaginasi yang terus memuncak dalam pikiranku

04 Mei 2009

Aku adalah mahasiswa jurusan teknisi komputer di suatu universitas di surabaya. Di sini aku pendatang. Asli madura. Anak dari keluarga petani.
Sekarang aku bingung. Hampir stress. Hidup di kota tanpa punya penghasilan. Makan, bayar kosan dan kebutuhan yang lain masih bergantung kepada keluarga. Karena tujuanku ke surabaya bukan cari uang tapi belajar. Dan hal itu sudah dibicarakan dengan keluarga. Bahwa aku harus konsent ke pelajaran jangan memikirkan yang lain.
Bulan-bulan pertama masuk, kegiatanku lancar. Tetapi bulan-bulan berikutnya ada gangguan. Dan hal itu memuncak di gerbang bulan Mei. Awalnya dua bulan sebelumnya aku hampir dikeluarkan dari kosan karena telat bayar. Innalillah dengan mengorbankan HP, aku selamat. Ibu kost menerimaku kembali. Kiriman dari orang rumah tak kunjung datang. Karena itu aku korbankan benda yang sangat aku butuhkan. Setelah itu, pikiranku mulai kacau. Bayaran kampus belum lunas, mau menghadapi ujian, tidak punya uang untuk sekedar makan dan kuliyahku pun mulai tak karuan.
Seminggu yang telah tanggal aku telepon orang rumah. Cuma ngasih kabar bahwa aku tidak kerja. Aku tidak punya uang. Aku minta keikhlasan uang seratus ribu untuk bayar kosan bulan April. Karena tampa uang itu aku gulung tikar dari kosan. Dan aku kabarkan pula dua bulan tanpa uang untuk sekedar makan. Jawabnya, aku segera akan dikirimi. Namun sampai sekarang aku menunggu hampa di gelisah tak bernyawa.
Tadi pagi, saat matahari belum terang aku telpon kembali. Bukan untuk minta uang. Hanya untuk kabarkan pikiranku lagi nanar. Perasaanku sebendung awan akan melahirkan hujan. Tiba-tiba kata ayah, nanti sore aku dikirimi uang. Namun aku bilang tidak usah. Walau sebenarnya aku sangat membutuhkan uang itu. Bukan karena apa. Karena aku kesal, kecewa dan marah entah pada siapa. Pada mereka yang kurang perhatikan aku, atau pada diriku yang telah memilih melanjutkan kuliyah di kota ini? Sehingga aku harus menghadapi semua kisah duri ini.
Entah siapa yang goblok atau tidak berperasaan. Aku atau mereka? Karena ternyata aku sungguh tidak dikirim. Padahal aku mencari pernyataan. Sebesar apa perhatian mereka kepadaku. Akhir-akhir ini pun aku menyangka, aku hanya pelengkap keluarga. Aku sebenarnya tidak dibutuhkan. Ya, karena terlanjur lahir, mungkin terpaksa dipelihara.
Aku sebenarnya hanya butuh perhatian mereka. Bukan letak permasalahannya dikirim uang atau tidak. Tapi perhatian. Jika mereka perhatian, setidaknya setiap bulan kabarin aku. Jika tidak punya sesuatu untukku seharusnya mereka bilang tidak ada yang bisa dikirimkan. Inikan lebih bisa diterima perasaan. Nyatanya, jika aku tidak menanyakan tidak akan ada kabar. Mereka akan mendiamkan aku. Setengah bulan,satu bulan bahkan mungkin seumur hidup. Selalu ada alasan bagi mereka. Terlalu sibuk, banyak yang harus dipikirkan, dan semacamnya. Lalu, apa aku tidak termasuk yang harus dipikirkan?
Aku hanya menginginkan keluargaku menanyakan keadaanku. Apa aku bisa tenang belajar atau tidak. Kalau tidak kenapa? Wah, mungkin ini hanya mimpi tak berkesudahan. Karena tidak akan terjadi. Mereka terlalu sibuk atau karena aku kekanak-kanakan? Pasti mereka akan bilang “Kamu laki-laki bersikaplah dewasa”.
Biar kata siapapun aku kekanak-kanakan, laki-laki cengeng aku tetap akan seperti itu. Hingga apa yang kuharapkan aku dapatkan.Apalagi bersikap cengeng, gila sekalipun tak apa. Dari dulu perhatian yang selalu kuharapkan. Belum yang lain.

05 Mei 2009

Tidak tahu apa yang harus kulakukan. Telentang di kamar memandangi langit-langit yang seakan menangiskan hujan. Yang atapnya reyot tak terawat. Ya, pantaslah sesuai harganya. Kosan paling murah di Surabaya. Tanpa kasur, tempat lumayan apek, dinding tampa baju dan terlalu banyak ventilasi. Mau gimana lagi inilah kemampuan keluargaku atau kemampuanku.
Pikiranku makin redup. Kudapati pena tergeletak sedih di di sampingku. Dengan perasaan nanar, kuraih pena itu lalu kuambil juga selembar kertas di lemari. Pikiran semakin kacau. Semua terbayang dalam angan. Tampa harus berpikir panjang, kucorat-coret kertas fulio putih di tanganku. Secepat waktu beranjak, kutuang segala perasaan. Bening mata bergulir menorehkan merah pada kelopaknya. Jerit hati, serabut pikiran dan semua dalam diriku menancap tinta di lembar putih. Meraungkan perih tak mampu dirasa.
Sebelum kumasukkan ke amplop untuk ku kirimkan kepada keluarga, kupandangi kembali tulisan dengan font besar itu “AKU SUDAH TIDAK PUNYA TUJUAN”. Setelah kupertebal dengan tinta merah, kumasukkan ke amplop lalu kukirimkan ke orang tuaku. Namun batinku masih mempertanyakan bisakah mereka memahami perasaan yang lebur dalam surat itu? Sudahlah dimengerti ataupun tidak, surat ini tetap akan berangkat. Mungkin ini pesan terakhir untuk kusapakan kepada mereka. Dan selanjutnya aku akan mengembara bersama waktu ke semua tempat persinggahan debu, air dan angin. Tampa perasaan harus kembali ke rumah keluargaku.

Surabaya, 05 Mei 2009
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Saturday, May 2, 2009

GILEH....




PADA AKHIRNYA

Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiaaaaaaaaaaaaaaaa
Akh

Laki-laki digantung keinginan gila
Perempuan menekuk lutut masadepannya
Di bawah injakan yang jantan
Dunia dipaksa berputar lebih cepat dari sebelumnya
Demi harapan kosong tak berguna

Airmata tak lagi mengalir
Muara hidup bukan lagi akhir umur
Semua menjadi satu dalam lengking
Jerit tawa yang menyakitkan

ini bukan kebahgian kawan
Surabaya, MAgistra 02 Mei 2009

>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

SIAPA YANG SALAH?




Katanya mendidik anak itu tidak harus dengan yang lembut-lembut. tanyakan saja pada orang tua kita. Sekali anaknya melakukan yang bertentangan, tangan mendarat di badan. Sakit meamng untuk seumuran anak sd ato mahasiswa sekalipun. Tapi ini demi mendidik anak. Agar anak tidak menjadi mursal.

Kalian tau apa itu mursal? Itu istilah yang berasal dari bahasa arab. Artinya adalah tidak bisa diatur. Kurang lebih seprti itu pengertiaannya.

Kembali lagi ke pembahasan awal, anak yang biasa terdidik dengan lemah dan lembut akan membuatnya manja dan tidak bisa mandiri. Beda sekali dengan anak yang cara mendidiknya seperti di kemiliteran. Dia akan disiplin, bertanggung jawab dan yang paling penting tidak manja sekaligus mengerikan. Kalo yang terakhir itu sih, tambahan dari temen-temenku. Tapi intinya di sini, anak itu harus di-didik dengan keras ato istilah halusnya, tegas agar bisa menjadi anak yang dibanggakan. Entah, sampai sekarang aku kurang mengerti apa yang dimaksud bisa dibanggakan. Mungkin orang tua akan sangat bangga pada kita jika kita tegas, angker dan menakutkan. Terlebih bagi anak laki-laki.

Ada perbedaan dikit dengan perempuan. Perempuan walo di-didik dengan “tegas”, perangainya harus tetap lembut dan lemah. Karena profesi anak perempuan berakhir di ranjang, kasur dan dapur. Di-didik denga tegas, biar meraka tidak lembek walo harus lembut. Aku jadi teringat ketika berkumpul dengan teman-teman di pinggir rel. pada saat itu kami bincang-bincang mengenai nasip anak laki dan perempuan setelah menikah. Kata temen ku, perempuan harus dikasari agar nanti terbiasa untuk dikasari suami. Kalo laki-laki, dikasari biar nanti bisa mendidik anak-anaknya dengan kasar pula dan seterusnya sampai laki dan perempuan berakhir. Kami hanya sekedar bercanda qok. Tapi, jika melihat cara mendidiknya para oang tua yang mayoritas kasar, itu bisa dibenarkan. Memang bener tidak semua orang tua demikan, cuman kebanyakan.

Oya, ada yang sangat mengerikan dalam berkomikasi dengan anak. Jika anak itu di sakiti perasaannya, dia akan berusaha balaz dendam. Apalagi yang bukan orang tuannya, bisa-bisa sampai akhir hayatnya dia akan mendendam pada orang itu. Bahkan seperti yang aku alami, karena masih terlalu kecil cara apapun akan dilakukan untuk melakukan perlawanan sebisanya. Termasuk menentang apa yang diinginkan orang tersebut bahkan walo harus melanggar larangan Tuhan. Ini sangat mengerikan bagi abdi agama. Dia harus berhati-hati jangan sampe menyakiti perasaan anak kecil. Karena bisa jadi, ketika dia menyuruh anak kecil yang disakitinya untuk solat, dia malah menentangnya. Tapi, ini masalahnya. Kita tidak tahu isi hati orang lain. Apa yang diinginkan kita tidak tau. Jadi akan sangat rawan terjadi; menyakiti perasaan ato hati orang lain baik sengaja ato tidak. Karena mungkin orang lain menginginkan kita tidak mengucapkan ini, tapi kita malah mengucapkannya sebab memang kita tidak tahu apa yang diinginkannya. Karena memang orang lain itu tidak pernah mengungkapkan isi hatinya pada kita. Akhirnya apa yang perlu dilakukan? Aku juga tidak tahu. Sebab aku pasti sudah banyak menyakiti perasaan orang lain dengan perkataan, perbuatan ato yang lainnya. Tapi yang kutakutkan, aku menyakiti perasaan anak kecil. Jika ini sampai terjadi, dia pasti akan memberikan sesuatu yang berlawan dengan yang kuharapkan darinya. Dan yang lebih menakutkan lagi, aku jika menjadi guru disuatu hari ato minimal menasihati anak tersebut untuk tidak melakukan sesuatu yang dilarang Tuhan, dia malah makin giat melakukannya. Demi untuk balas dendam padaku. Naudzubillahi min dzalik. Jika demikian, anak tersebut melakukan yang tidak terpuji karena ingin balas dendam, lalu siapa yang pantas untuk disalahkan?

Ini hanya dukaanku saja kawan. Tapi, ini perlu dipertimbangkan.


>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Wednesday, April 29, 2009

Oretan Orang StreSs

berupaya memahami diri sendiri. karena firman Tuhan “man ‘arofa nafsahu, faqod ‘arofa Robbahu”. siapa yang mengenal dirinya sendiri, maka akan mengenal Tuhannya. berbagai jalan dilewati. yang bagiQ bisa sampai untuk memahami diri sendiri. tapi kenyataannya Q sampai dijalan buntu berupa kehampaan. dalam diriQ tidak ada yang dibanggakan. padahal kata guruQ, Allah berfirman “wa fi anfusihim afala tubsirun”. apa Q kurang memahami ayat ini? memang bener qok Q gak pernah mengerti tentang ayat. Q sebenarnya lagi kesal dan menyesal. kanapa Q gak bisa berarti untuk diriQ dan yang lain? maka sekarang keinginanQ adalah berguna, bermanfaat dan berarti bagi diriQ dan yang lain. hanya saja Q terus berkutat dengan keinginan saja tidak ada upaya untuk mengaplikasikannya.


keinginan jadi seorang penulis. tapi kehidupan penuh dengan malas. dengan berbagai alasan, menghindari kegiatan sebagai kendaraan menuju keberhasilan “menjadi penulis”. membaca, sangat jarang. bahkan tidak pernah. menulis, rasanya gak ada waktu. jadinya,,,,, Q makin gak karuan.

hingga sekarang, Q makin hidup dengan angan yang makin hidup pula. tanpa usaha untuk mewujudkan. jika kata seorang teman Q harus mengejar mimpi, itu sudah aku lakukan. Q terlalu sering merangkai mimpi. dan jika mimpiku buyar, aku akan mencoba merangkai lagi ato mengejar kamana dia pergi. ya, tidur adalah alat tranportasi mengejar mimpi yang kadang berlari kencang melebihi waktu. terkadang pula datang tanpa kompromi. hingga Q kan merasa kelelahan lalu istirahat sejenak hingga tidak sembahyang. hal ini lebih sering terjadi menjelang siang kemudian subuhQ tertinggal.

memahami diri sendiri q ibaratkan mencari mati. apa yang bisa dipahami dari diri yang memang kurang berarti? “dalam hidupmu kamu harus jadi yang paling berarti untuk agama, nusa, bangsa, negara dan keluarga” itu kata orang tua suatu hari. tapi kata chairil anwar, sekali berarti sudah itu mati. pengertiannya menurut kawan2Q (tentunya Q yang mengusulkan), kalo kita berbuat sesuatu yang berarti, kita akan mati. dan pengertian ine tetap mengakar di pikiran kami. ditambah, para pelopor kemerdekaan negeri ini setelah berarti, sekarang mereka mati. sudah sangat jarang Q dengar anak SD meng-elu elukan bung karnoe dan sekawanannya.

sudahlah! ternyata yang berarti pasti mati. apalagi yang gak berarti? Q yakin mereka yang gak pernah berarti tidak akan mati. karena mereka memang gak pernah hidup.

kesimpulanku; semua orang yang hidup itu berarti, dan semua yang berarti itu hidup.
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

KEPONAKAN KECIL KU


Yang membuat aku heran, jika kita melihat realitas mayoritas seekor anak, eh maksudnya seorang anak, mereka lebih getol bersama ibunya dari pada yang lain. Ke mana dan di manapun harus ada ibu. Mau makan, tidur, mandi, dan sebagainya. Itu disebabkan semenjak dilahirkan (kata guruku dulu sewaktu MTs), bahkan di awal proses terjadinya sosok manusia, seorang ibulah yang senantiasa menemani. Bahkan kata ibuku dulu, seorang perempuan yang hendak melahirkan sangat tersiksa, tapi mereka merasakan kebahagiaan yang tak terhingga. Sampai sekarang aku masih belum mengerti jelas maksud perkataan ibuku dulu. Apa mungkin perempuan bahagia mengandung karena akan kehadiran teman kecil seperti Fiza? Bisa jadi, seorang anak itukan bisa menemani kesepian ibu di saat sang suami pergi merantau mencari nafkah atau malah sedang ada meeting ke luar Kota. Ya kan? Seperti aku misalnya, yang sering menemani Ibu di rumah. Bahkan dari saking setianya aku menemani Ibu di rumah, aku tak pernah mau keluar ketika disuruh membeli sesuatu ke warung.



KEPONAKAN KECILKU
Oleh: Muktir Rahman Syaf

“Mana hadiahnya Om?” Anak kecil ini selaaalu menggangguku dengan celoteh lugunya. Tapi, aku senang diganggu olehnya.
“Kata Om, Fiza akan dikasih hadiah?” semakin gemas saja aku pada gadis mungil dan lucu yang sedang cemberut di hadapanku ini. Aku baru ingat, aku pernah berjanji akan memberinya hadiah.
“Memangnya, Fiza sudah selesai nulis cerita untuk Om?” Aku berjanji padanya akan memberi hadiah jika dia bisa menuliskan satu cerita untukku. Aku percaya pada gadis kecil yang seperti darah dagingku ini, bisa menulis cerita karena dia sering melakukannya.
Fiza adalah anak kakak saudara perempuanku, Lisa, dengan seorang guru SMP di Rahmatul Hudha, dusun Sasar, desa Kapedi, kampung kelahiranku. Namanya cukup indah dan sulit untuk diingat. Muhammad Shibghatallah Gwirofani al Hidayat itulah nama kakak iparku. Bagaimana, sulitkan untuk dihafal? Tapi untunglah untuk memanggilnya cukup nama belakangnya saja. Dayat. Dan inilah yang membuatku selalu tersenyum geli ketika mengingat nama kakak iparku yang begitu panjang, tapi panggilannya hanya seujung kata.
Aku sangat menghormati mbak Lisa dan kak Dayat, sebab mereka telah kuanggap sebagai kedua orang tuaku. Semenjak ditinggalkan Ibu lima tahun yang lalu ke rahmatillah aku tinggal di rumah mereka. Merekalah yang membiayai kebutuhanku; mulai dari biaya sekolah, pakaian, bahkan untuk makan. Karena keluargaku yang tersisa hanya tinggal mereka. Ayah? Dia sudah lama tiada bahkan di saat aku masih dalam kandungan.
Kembali ke Fiza, dia itu sangat dekat denganku. Maksudnya, ketimbang pada kedua orang tuanya, lebih-lebih orang lain, dia lebih sering denganku. Untuk tidur, makan, minum, mandi dan bermain, dia denganku. Lain jika dia lagi berak, pastinya sendiri. ya-iyalah, mana mungkin aku menemaninya, bau nantinya.
Yang membuat aku heran, jika kita melihat realitas mayoritas seekor anak, eh maksudnya seorang anak, mereka lebih getol bersama ibunya dari pada yang lain. Ke mana dan di manapun harus ada ibu. Mau makan, tidur, mandi, dan sebagainya. Itu disebabkan semenjak dilahirkan (kata guruku dulu sewaktu MTs), bahkan di awal proses terjadinya sosok manusia, seorang ibulah yang senantiasa menemani. Bahkan kata ibuku dulu, seorang perempuan yang hendak melahirkan sangat tersiksa, tapi mereka merasakan kebahagiaan yang tak terhingga. Sampai sekarang aku masih belum mengerti jelas maksud perkataan ibuku dulu. Apa mungkin perempuan bahagia mengandung karena akan kehadiran teman kecil seperti Fiza? Bisa jadi, seorang anak itukan bisa menemani kesepian ibu di saat sang suami pergi merantau mencari nafkah atau malah sedang ada meeting ke luar Kota. Ya kan? Seperti aku misalnya, yang sering menemani Ibu di rumah. Bahkan dari saking setianya aku menemani Ibu di rumah, aku tak pernah mau keluar ketika disuruh membeli sesuatu ke warung.
Kulihat Fiza sedang merogoh sakunya mengeluarkan sesuatu. O, kertas yang dilipat toh.
“Ini Om ceyitanya…” Aku tersenyum melihatnya memberikan kertas lusuh yang katanya berisi cerita khusus untukku. Aku mengernyitkan dahi demi melihat cerita yang ditulis anak yang baru berumur delapan tahun ini. Bukan ceritanya yang membuat aku bingung, tapi tulisannya yang tak berhasil kubaca. Semua tulisannya tersusun dengan rapi. Tapi sayang, hanya garis-garis memanjang seperti ular sedang berjalan. Kucubit pipinya lembut, gemas aku dibuatnya.
“Kata ibu guyu…” Hampir aku berucap sesuatu, dia sudah nyerocos duluan. Memang begitulah Fiza. Jika sudah memulai start untuk bicara, bisa menghabiskan satu kaset merekam pembicaraannya sampai finis.
“Kita, ti…dak bo…le…h” Jika bicara, dia memang sering terbata-bata. Karena itulah saya sarankan jangan pernah merekam apapun yang diucapkan keponakan kecilku itu. Bisa-bisa bosan menunggu kalimat selanjutnya. Lihat saja sekarang, untuk mengucapkan tidak boleh saja, menghabiskan hampir satu menit. Padahal, durasi waktunya hanya menghabiskan beberapa detik saja, tapi Fiza? Ya Allah, aku lupa kalau dia masih anak-anak. Mengapa aku mengomentari cara dia bicara? Seperti orang tidak waras saja.
“…Ingkay janji, sebaaab …” Fiza memang cerewet. Di kelasnya dia dikenal karena kecerewetannya. Selalu tanya ini, tanya itu, sampai-sampai gurunya kebingungan untuk menjawabnya. Sebab yang ditanyakan Fiza, selalu yang aneh-aneh. Misalnya saja, dia menanyakan jam berapa terjadinya kiamat? Jika ditanyakan seperti itu, para Malaikat pun akan kelimpungan. Pernah suatu ketika, kata mbak Lisa, Fiza menanyakan pada ibu Noer, gurunya yang belum menikah, kapan beliau akan menikah? Kontan saja Bu Noer celingukan kebingungan. Mau jawab apa, wong dia katanya tak pernah ada yang melamar, sampai usianya yang ke-35? Untungnya kata mbak Lisa, bel keluar segera berbunyi. Sehingga Bu Noer selamat dari pertanyaan yang hampir membunuhnya karena deras mengalirkan keringat.
Kemaren, aku juga hampir terbunuh oleh pertanyaan anak kecil yang bersetatus keponakanku itu. Waktu itu aku sedang asyik-asyiknya menikmati kopi pagi buatan Ba’ Lisa dan buku antologi cerpen karangan Najib Kartapati yang berjudul Sang Pengabdi di emperan rumah. Dia tiba-tiba datang dan duduk di haribaanku. Kemudian dia menanyakan tentang sorga. Katanya dia mendengar penjelasan Ibu Gurunya di sekolah, bahwa sorga itu indah dan ada di atas. Lantas dia menanyakan dengan khas cara bicaranya, “Kata… Ibu guyu, soyga… a…da di atas. Jadi… soy…ga itu di…gantyung ya Om? Me…mangnya… di soyga ada po…hon yang sa…ngat besay ya Om?” Aku bingung dibuatnya. Harus jawab apa, untuk anak sekecil Fiza? Tidak mungkin aku menjawab seperti menjawab pertanyaan teman-teman siswa se SMA di al-Hikmah, yang secara mudah bisa memahami argumen-argumen yang ilmiah. Akan tetapi sekarang yang kuhadapi bukan mahasiswa atau siswa SMA. Sekarang yang mengajukan pertanyaan adalah anak kecil yang bernama Fiza, siswi TK Miftahul Ulum.
Di saat seperti itu, aku merasakan suatu penyesalan yang sangat besar. Aku menyesal telah menganggap remeh anak kecil dan orang yang tidak berpendidikan. Aku selalu yakin dengan pengalaman pendidikanku, aku pasti bisa dengan mudah mengatasi persoalan mereka. Karena aku juga yakin, pasti yang menjadi persoalan mereka sangat remeh, mereka kan tidak berpendidikan? Begitulah anggapanku selama ini.
Di waktu itu, aku harus memeras otak habis-habisan untuk mencari jawaban yang mudah dicerna oleh Fiza dan tidak membuatnya kecewa dengan jawabanku. Tentunya yang sesuai kapasitas daya pikirnya yang penuh dengan imajinasi. Jadi untuk membuatnya mengerti, aku harus mengarahkan kreasi imajinasinya untuk menemukan jawaban atas apa yang telah ditanyakannya. Dan bagiku, hal itu sangat sulit. Tapi, alhamdulillah pada waktu itu aku juga terselamatkan seperti kisah ibu Noer tanpa harus menjawab pertanyaan Fiza—yang terlampau aneh menurutku. Pada waktu itu, kebetulan Fiza dipanggil ibunya untuk ikut berkunjung ke rumah nenek yang dari ayahnya, dan itu membuatku lega.
“Kata Ibu Noey…” Dia selalu mengucapkan lafad “r” dengan lafad “y” sehingga ketika mengucapkan kata-kata yang berbau “r”, akan kikuk kedengarannya. Contohnya kata Noer menjadi kata Noey. “Inikan merusak imeg?” Komentar Noer Indah Sari, nama lengkap ibu Noer, ketika dipanggil namanya keras-keras oleh ponakanku sewaktu kami sekeluarga jalan-jalan dan kebetulan bertemu beliau. Bu Noer sangat marah karena namanya mengalami penyimpangan lafad ketika dipanggil Ibu Noey Indah Sayi oleh Fiza waktu itu.
“Oyang ya..ng seying ingkay …janji…” bukannya tidak pernah dilatih untuk mengucapkan “r” dengan benar tapi apa boleh buat, memang sudah dari sononya dia belum bisa mengucapkan lafad “r” secara fasih.
Di sekolahnya, walaupun dia tidak sefasih teman-temannya ketika berbicara, dia tergolong anak yang cerdas dan pintar. Buktinya dia rangking kelas dan sering di utus mengikuti berbagai even lomba baik lokal maupun nasional. Nyatanya, terbukti dia lebih sering tidak mengecewakan. Karena itulah Fiza sangat disayang guru dan teman-temannya sekaligus ditakuti pertanyaannya.
Aku sangat terkejut dan baru menyadari sesuatu yang tak pernah luput dari kehidupanku sehari-hari, dan itu dikarenakan perkataan Fiza yang terbata-bata, namun mengingatkanku bahwa orang yang ingkar janji,
“…akan masuk neyaka.”

Untuk keponakanku Vina Muhabbatullah yang menjadi sumber inspirasiku
Sasar, 12 Desember 07


>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

SAJAK-SAJAK MUKTIR RAHMAN SYAF


Mari kita kembali memeriahkan
gemerisik tangis
membangkitkan luka-luka baru
untuk kemakmuran negeri syahdu
tapi ingat! Negeri itu sedang kelaparan
yang tidak kenyang sebelum melahap jeritan
tidak puas jika alpa melakukan penyiksaan
sekarang negeri itu meraung berseru
memaksa diberikan sesuatu
padahal dia juga tau;
kita sedang layu
namun apa yang bisa kita perbuat
selain menuruti kebejatan nafsu?
dan apapula yang harus kita serahkan
jika bukan penderitaan ?
karna itu,
mari kita bersama mempersembahkan;
pesta kematian.

17 Desember 2007


NEGERI KELAPARAN

Mari kita kembali memeriahkan
gemerisik tangis
membangkitkan luka-luka baru
untuk kemakmuran negeri syahdu
tapi ingat! Negeri itu sedang kelaparan
yang tidak kenyang sebelum melahap jeritan
tidak puas jika alpa melakukan penyiksaan
sekarang negeri itu meraung berseru
memaksa diberikan sesuatu
padahal dia juga tau;
kita sedang layu
namun apa yang bisa kita perbuat
selain menuruti kebejatan nafsu?
dan apapula yang harus kita serahkan
jika bukan penderitaan ?
karna itu,
mari kita bersama mempersembahkan;
pesta kematian.

17 Desember 2007

MALAIKAT DARI KEMATIAAN

Bias itu telah berevolusi lingkaran
berwarna keharusan meronta pada tempat tinggal kita
di dalamnya terdengar jeritan
membentur dinding-dinding kelam
di sana layar kehidupan menancap
tergambar orang-orang bergelepar di bawah kuasa siksa
yang tak jelas karna apa dan siapa mereka menderita
dari balik celah keemasan
kulihat di sana ada jeruji sunyi
lebih dalam kutatap
terdapat malaikat dari kematian
sedang meneriakkan kalimat
“kami kelaparan”

AIRMATA I

wahai cinta
yang pernah aku lantunkan di tengah derap nafas luka
yang harus tertatih menyampaikan padanya
karna keganasan dunia menyebar derita
dengarkan
sekarang aku bersumpah
tidak ada nama di setiap langkah menjelajah kesunyian
sekarang
cukup hanya satu hasrat membuta
tak ada kata dalam percumbuan mata
hingga akhirnya,
sejarah ditutup dengan airmata

AIRMATA II

Diantara gemerisik air berirama
mendendangkan lagu menyedihkan
hanya diam membeku dalam bisu
mengurung semangat menggebu
namun, gelisah yang terkungkung lesu
memaksa dada memuncahkan kata-kata rindu
Dan,
darah pun mendidih terbakar
melepuh segala kulit kehidupan
hingga mengelupas jiwa menerjang kehampaan
kemudian mengalirlah airmata di setiap luka

kamis, Desember 2007

DUNIAKU SUNYI

Tak ada kata yang bisa kutancapkan
pada tebing jiwa. karna beku
menjerat kerongkongan syair
yang seharusnya mengalir sederas rindu
mengguyuri ladang hati
di sela puisiku tumbuh ilalang sunyi
tidaklah dawaian pena
mengukir salam di pucuk angin
untuk kusampaikan dengan mesra
pada reranting khayal di ujung karya
tidak pula belaian huruf
di setiap tatapan liar menantang
hingga aku terpandang walau nanar
namun,
langkah diamku adalah sepi

perpus,12 Januari 2008

BUMI BERDARAH

Di sepanjang ulur waktu
berceceran asa merengkuh nurani
mengasah luka belati ridu
pada kesenderhanaan;
tergenang ceria tanpa moderat pembaharuan
dan amoralpun semakin tajam
menghujam, yang akhirnya
sejarah terbunuh peradaban sakti
menuang ideologi keruh industri
lantas langit tercakar kebisingan
merobek ozon dengan akar serakah
dan, bumi berdarah !

11 Januari 08

>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Oretan Orang StreS


assalamualikum kawan.........Q lama ya, Gk ngunjungi km???

O yA, ada sesuatu neh
kamu tau ga' kenapa pemikir yunani terkemuka yang bernama ren dascartes berkata dalam bahasa yunani bahwa cogito ergo sum? aku berpikir maka aku ada
tentunya karena dengan berpikir kita memang benar-benar ada. coba saja kita tidak berpikir maka yang terjadi ke-adaan kita tak pernah diperhitungkan (lebih jelasnya oleh kita sendiri). aku beru menyadari dalm al-Quran kitab suci agama yang kita anut sangat memprioritaskan berpikir. hal itu terbukti dari beberapa ayat yang menyerukan kita untuk berfikir yang mayoritas dari ayat2 tersebut mempertanyakan eksistesi kemakhlukan kita apakah benar2 berfikir. duh maaf kalo bingung............. saya harap kamunya tidak............... aku lagi bingung neh.

o,, ya lagi. sebenarnya kalo boleh tau pendapat kamu tentang hal yang demikian saya sangat mengharap.
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

Muktir Rahman

Muktir Rahman
Muktir adalah nama langka, tidak banyak yang memilikinya, di Negeri ini. Sulit diucapkan, sulit dihafal tapi tidak sulit dikenang.
TA KAN TAH. Powered by Blogger.

My Blog List

Labels