Di sini boleh ngawur, ketawa, misuh, teriak dan sebagainya karena blog ini hanya TA-KAN-TAH. Takantah berarti tidak sungguhan, bisa fiktif belaka, namun blog ini nyata.

Monday, October 17, 2016

Tips Perjalanan Malang - Surabaya Saat Malam

Seorang teman sebut saja Iksan (bukan nama samaran) mengajak saya mengantarkan tamunya ke Surabaya. Perjalanan dimulai 17.20 dari Sengkaling Malang. Kali ini akan saya bagikan tips a la Gus Iksan (plus saya) dalam melakukan perjalanan Malang - Surabaya atau jarak tempuh 100 kilo meter saat malam.

Pertama; Jika Anda termasuk orang yang ingin menjahui perbuatan tercela tapi nikmat atau yang dilarang Islam, maka kenakan kostum yang menurut Anda paling islami. Seperti sarungan, baju koko, songkoan dan bersurban. Biar mudah, Anda bisa cari referensi kostum islami di google atau nyalakan TV dan tongkrongin chanel berita, maka Anda akan mendapatkan contoh ribuan orang mengaku berbaju islami sedang pawai menyambut pilgub DKI Jakarta.

Kalo saya sendiri sarungan, baju batik lengan pendek dan songkoknya juga batik. Sedang Bapak Iksan, begitu saya memanggil temanku itu, baju hem putih, songkoan dan sarungan. Alasannya, nanti saat di perjalanan kami tidak tergoda untuk nongkrong di pinggir jalan bersama mbak-mbak cantik, atau ke tempat yang berpotensi digusur oleh pasukan berbaju putih.

Kedua; Ajaklah teman yang bisa menemani Anda ngobrol saat perjalanan. Hal ini penting untuk menghindari rasa kantuk, jenuh, momet dan mulut pekak karena berjam-jam tidak pernah menganga. 

Ketiga: Untuk Anda yang memiliki penyakit paling menjengkelkan, yakni uwak uwak alias mabuk kendaraan, perhatikan ini; Minum obat anti mabuk satu jam sebelum perjalanan. Jika tidak sempat, bawalah plastik warna hitam. Catat! warna HI TA M. Plastik itu untuk menampung "uwak" Anda nanti saat perjalanan, agar isi perut tidak meluber ke mana-mana. Kenapa harus warna hitam? Agar tidak terlalu nampak isi plastiknya, karena jika terlihat apa isinya itu sangat mengerikan. Kasihan orang lain yang melihatnya. Selanjutnya usahakan uwak-uwak saat penumpang yang laing sedang tidur atau paling tidak, penumpang yang lain tidak sedang makan. Hal ini demi kenyamanan bersama. Jika tidak tahan, usahakan jangan sampai berbunyi saat uwak-uwak itu.

Pada jam 22.25 saat kami memasuki jalan Rungkut tepat sampingnya STIKOM, mobil berjalan timpang, setelah dilakukan pengecekan ternyata ban bocor.


Untuk kasus yang seperti ini, tips selanjutnya adalah,

Keempat; Selalu sedia ban serep dan peralatan untuk mengganti ban. Sebagaimana yang dilakukan Bapak Iksan. Selanjutnya usahakan Anda selain bisa nyetir mobil, juga bisa mengganti ban. Contohlah temanku ini.



Berkat dia, masalah ban bocor segera teratasi. Buktinya pada jam 23.13 mobil ready melanjutkan perjalanan. 

Kami pun sampai di tujuan jam 00 lewat sedikit, dan sebelumnya pada jam 23.55 kami sempat mampir di warung makan. Tentunya untuk makan, bukan untuk nongkrong bersama mbak-mbak. Tuh kan, terbukti ampuh tips pertama, memakai baju islami. Coba saja kami memakai baju yang necis-necis, bisa-bisa kami mampirnya bukan di warung makan melainkan di......... (isi sendiri titik-titik tersebut). Oya, selain itu sedia kamera untuk mengabadikan moment penting agar bisa ditampilkan di blog macam ini. hahaha

Kelima; Jika Anda tidak tahu jalan pulang, maka bertanya atau minta bikinkan gambar rute jalan pulang kepada orang yang mengerti. Jangan selalu mengandalkan gps, karena gps adakalanya sedang hilaf. Ini kami buktikan, dan ternyata syukur wal hamdulillah pada jam 01-an kami sampai di "Sar Maleng", pasar tengah malam di Wonokromo. Kalo sudah sampai di sini, saya mengerti jalan pulang jadi tidak butuh lagi peta.

Keenam; Jika ada pasar malam seperti di Wonokromo, parkir mobil Anda dan coba telusuri itu pasar. Barangkali ada hal yang menarik dan bermanfaat yang dapat Anda ambil. Namun sayang saat itu tidak ada yang bisa kami dapat dari pasar itu. Habisnya sih, saat bapak Iksan nawar tabung charger (adaptor) yang bekas itu, sipenjual menarif harga Rp. 45.000, harga yang terlalu mahal untuk barang bekas. Namun uniknya dengan tegas si penjual yang masih satu suku dengan kami bilang, "Ini barang baru Pak, hanya karena kena hujan makanya karatan dan kardusnya hilang diterbang angin." Hahaha....

Ketujuh; Jika Anda capek atau ngantuk, tepikan dulu kendaraan Anda lalu istirahat sebentar. Kata Bapak Iksan 5 - 10 menit sudah cukup. Hal ini untuk menghindari hal buruk terjadi, semisal kecelakaan. Menyetir dalam keadaan capek atau mengantuk sangat berbahaya bagi keselamatan. Ingat, Ingat, Ting! Kebetulan kami memilih samping pom bensin Purwosari Pasuruan untuk beristirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke Malang.

Alhamdulillah, dengan menerapkan ketujuh tips di atas, kami sampai dengan selamat di rumah pada jam 3.24, dua puluh (20) menit sebelum jemaah subuh dilaksanakan.

Semoga tips yang saya bagikan ini dapat bermanfaat untuk Anda. Salam.

>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

8 comments:

Terimakasih telah meninggalkan jejak

Muktir Rahman

Muktir Rahman
Muktir adalah nama langka, tidak banyak yang memilikinya, di Negeri ini. Sulit diucapkan, sulit dihafal tapi tidak sulit dikenang.
TA KAN TAH. Powered by Blogger.

My Blog List

Labels