WIRIDAN HATI
Lambaian dedaunan
berucap salam lewat pundak angin
membelai rambut aduhai…
ketika burung berkicau
menyambut serpihan pagi bersinar
tentara hijau berbaris rumput
di jalan lapang
menanti bidadari dengan anggun berjalan
merindukan pelangi di senyumnya yang
mewarnai hidup dalam gersang
sungguh aku tak mampu
membendung rasa mengalir manja
mewiridkan nama
dalam hati tercinta
KAWAN KHAYALKU
Kenapa tak kau relakan
dari sudut matamu
ketika kuminta di wajahmu
secuil lirik
disaat benang emas itu mulai terikat
tapi kau bungkam dalam senyum
kata-katamu beku
langkahmu terbelenggu
kau kaku
ketika aku nyata di matamu
kawan khayalku
EPISODE KESEDIHAN
Pada desiran malam
kujatuhkan
gelundung perasaan
yang menikam-nikam
pada aliran pagi
kuhamparkan permadani airmata
yang tak kuasa kugulung
dalam satu purnama
mataku hanya mengguyurkan hujan
pada setiap episode
yang terangkum dalam kesedihan
LIANG HAMPA
Kehampaan hamparan cinta
pada bias jejak indra berkabut kelam
menelungkup lelah tunduk antara arah tak terbaca
hanya abjad pekat di liang khayal
tanpa nisan bernama
seketika menyelinap menghalang pandang
di sela cahaya terhempas kebencian
akhirnya kegelapan saling berbentur luka
menancap sembilu sekitar dada
merosot tulang rapuh
gaduh mengisi hening sekitar tanpa angan yang nyata
segala langkah terpenggal putus asa
lantaran tak ada mengharap menggema
selain membanting sejarah menelan derita badai
di tengah gurun gerah bersama jiwa
GILA
“Kegilaanku bukan karenya
dan kegilaannya bukan aku”
begitulah dulu dia berkata.
Tapi sekarang dia mengejarku
kenapa gila ingin menangkapku ?
bukankah tak pernah aku menyakitinya
malah dia yang membongkar hidupku ?
tolong…
gila menangkapku
dia menyelinap dalam setiap pori jiwaku
membunuh langkah disetiap gerakku
tolong…
dia sekarang mengurungku dengan teror benci
aku tidak bisa bergerak
dia telah merantai jalan pikirku
sebentar lagi membunuhku
tapi sebelumnya dia berpesan
“sekarang apa yang bisa dilakukan
jika maut juga melempar teriakan
dikejar kegilaan? ”
IBU
ibu, sejarah airmatamu
mengagung di setungkup ujung sunyi
mengkristal keabadian perih dalam cinta
ketika gumulan waktu menelan senja
di atas gulungan sejarah terlunta
ibu, adakah zamanmu hanya material saja,
sehingga setiap gerak kau bayar dengan
airmata?
ibu, kisahmu telah banjiri lahan luka
yang mengalir sumpah gelisah dalam dada
hingga aku tersentak menanam jiwa
lastas engkau memanen bahagia.
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>
wkwkk..kirain puisi bisa sebgai curhat..ada juga puisi stress.wwkkkk
ReplyDeletehahaha..... puisi setahu Q, adalah ekspresi perasaan yang dituangkan dalam kata2 baik berbentuk ucapan maupun tulisan... stress kan perasaan juga............
ReplyDeleteWalau berbait kata tlah tertuang.
ReplyDeletewalau terangkai sudah nuansa stresmu
walau kau rasa untaian itu tak indah
kala jemari mengikuti keliaran rasa
kala otak tertarik, terperosok pada untaian kata
puisimu sungguh melahirkan aura seorang sastrawan piawai (walau hanya aura...)
salam silaturahmi....
Pawewet
penikmat daya kreasi orang stress
Rangkaiyan kalimatmu menambah kesetresanku kawan...stres karena labih indah untaian katamu...
ReplyDeletetrims..udah nelanjangi puisi stressku :)
Aq BUkanLah Setangkai BUnga Mawar
ReplyDeleteYang Berwarna Merah...
BUkan Pula Kupu-Kupu
Yang Berwarna Kuning
YAng Tak Pernah Merasakan Hening..
Aq HAnyalah Ilalang Ditanah LApang
Bermahkotakan MAtahari YAng Panas
dan Beristanakan Udara Bebas..
adakah Orang Yang Menyirami Q..
Dan Berharap Akan KemBAngku
Orang Pasti Bilang
ILALANG Tak Mungkin Mengembang
salahkah BIla Q Berharap
menemukan SeseOrang
Yang Menangis Untuk Q...
Kini Q LAgi Stress Sob.....????
Karna Orang-orang menganggap Q Tak Berguna?
Seperti halnya IAlalang"....
Wah..,,, beda stresnya ne...
ReplyDeletetapi aku tak harus setuju jika kau stres karena kaw merasa tak ada yang menganggap kau berguna.
asalkan kamu yakin, kamu berguna maka bergunalah kamu.
kalo kata temen2ku, jangan mengharapkan penghargaan (diaanggap berguna)oleh) orang lain, tapi bagaimana memberi penghargaan ato sesuatu yang berguna. itu saja sudah cukup memnuhi diri sebagai orang yang benar2 berguna dan berharga. jadi, bagiku, kita tak perlu mengharap untuk diakui bahwa kita berguna/berharga tapi cukup saja kita melakukan yang berguna/berharga bagi diri dan semua.
kamu setuju?????