Di sini boleh ngawur, ketawa, misuh, teriak dan sebagainya karena blog ini hanya TA-KAN-TAH. Takantah berarti tidak sungguhan, bisa fiktif belaka, namun blog ini nyata.

Tuesday, December 6, 2016

MAHASISWA DAN KREATIVITAS DI BLOG

Tentang bagaimana seorang mahasiswa dinilai cerdas di masa mengenyam pendidikan, orang boleh saja berbeda pendapat. Ungkapan umum selama ini adalah bahwa mahasiswa tampak cerdas ketika nilai indeks prestasinya di kartu hasil studi (KHS) tinggi. Saya sendiri tidak suka ungkapan itu, karena saya merasa seorang mahasiswa, khususnya yang masih aktif di kampus, tampak cerdas ketika ia memiliki blog!

Tentu ada sebabnya. Sebab itu adalah karena saya punya pengalaman cukup intens ketika menikmati kreativitas para mahasiswa di blog-nya. Namanya Mashitah Mirza, yang blognya selalu saya tongkrongin setiap kali “online”. Dia berstatus mahasiswi di salah satu Universitas terkemuka di Yoyakarta. Kreativitasnya di blog pribadinya, sungguh sangat saya kagumi. Artikel-artikelnya semakin menggambarkan bahwa dia adalah mahasiswi cerdas. Setiap bahasan yang diposting ditulis dengan rapi, alurnya runut dan bahasanya lugas. Perfect, begitulah ungkapan yang pantas untuk artikel-artikelnya di blog.

Banyak hal yang Mshitah tulis, mulai dari kejadian-kejadian lucu, menyebalkan, menyenangkan, puisi, cerpen, tugas kuliyah, opini dan hal-hal lain. Saya setuju jika dia memposting semua tulisannya tentang apa pun, karena seyogyanya blog memang adalah day note (catatan harian) atau istilah yang dikenal diary.

Alas an lainnya, kenapa saya mengatakan mahasiswa tampak cerdas ketika memiliki blog, sungguh betapa jarangnya mahasiswa di Indonesia yang mengerti tata cara memiliki blog pribadi. Malah yang banyak dari sekian mahasiswa Indonesia, hamper 80% tidak paham memposting artikel ke blog dan bahkan tidak tahu cara membuatnya. Hal ini pun semakin diperparah dengan maraknya mengcopy paste artikel punya orang lain dari internet untuk memenuhi tugas mata kuliah dari dosen. Padah, harus diakui, mengcopy paste karya orang lain (plagiat) itu pekerjaan “terhina” dalam dunia akademik. Jadi, memilki blog pribadi yang ternyata masih sangat langka di kalangan mahasiswa, cukup untuk menyebutkannya cerdas.

Jadi, begitulah saya berkesimpulan bahwa seorang mahasiswa akan tmapak cerdas kala dia sudah memiliki blog pribadi. Tak bias tidak mesti begitu, karena saya pun banyak kenal dengan mahasiswa yang “pintar”. Misalnya nilai indeks prestasi komulatif (IPK) paling tinggi, makalahnya dipuji dosen, selalu dipuji dosen karena aktif di kelas. Dalam prestasi yang seperti itu, sungguh sikap saya biasa-biasa saja. Pernah juga saya berbincang dengan mahasiswa yang setiap harinya menjadi pembicaraan karena setiap ujiannya nilainya selalu terbaik. Namun hal itu tak membuat tubuh saya bergeming, karena bias saja tugas-tugas kuliyahnya hasil dari copy paste dan setiap ujian hasil contek, maka apa yang bias dibanggakan dari mahasiswa demikian? Sekalipun diwisuda dengan nilai Cumlaude.

Dengan memiliki blog pribadi banyak hal bias dilakukan dan menambah kreativitas, missal memahami seluk beluk internet, adu pintar mendesain dan layout blog sehingga tampak indah dan mampu mengundang banyak pengunjung, punya kegiatan menulis untuk mengasah kemampuan menulis mahasiswa yang merupakan suatu hal wajib dimilki mahasiswa, dan terpenting akan berpikir berulang kali sebelum mencopast artikel orang lain.

Ya, inimemang selera pribadi. Karena itu saya tak berselera besar untuk meperdebatkannya. Namanya saja “selera”, sangat mempribadi, subjektif. Karena itu pula, saya tak begitu bernafsu mencampuradukannya dalam hal penentuan perlu tidaknya mahasiswa punya blog pribadi. Namun pertanyaan yang saya ajukan, di dunia global yang serba canggih dan penuh teknologi ini, masihkah seorang mahasiswa yang selalu berbenturan dengan dunia pendidikan tidak bias sekedar paham, jika tidak bias memiliki, sebuah blog saja? Jika di Negara luar sana anak seusia SD saja sangat paham dunia internet apalagi hanya blog, masihkah mahasiswa Indonesia tetap diam?

Tulisan di Majalah ACTIVITA Edisi XXXII, I, 2012. Jaman Jahiliyah dulu.



>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

4 comments:

  1. Blogger memang sangatt memabantu kita untuk mendapatkan informasi dan pastinya memberikan tambahan buat kita juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul itu. Terimakasih sudah berkunjung. Salam kenal

      Delete
  2. Suka kontennya. Tapi kenapa banyak yang typo, Pak? Sepertinya sedang melamun saat menulis? 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahah... Iya, soalnya langsung ketik di body blog. Terimakasih sudah berkunjung

      Delete

Terimakasih telah meninggalkan jejak

Muktir Rahman

Muktir Rahman
Muktir adalah nama langka, tidak banyak yang memilikinya, di Negeri ini. Sulit diucapkan, sulit dihafal tapi tidak sulit dikenang.
TA KAN TAH. Powered by Blogger.

My Blog List

Labels