Di sini boleh ngawur, ketawa, misuh, teriak dan sebagainya karena blog ini hanya TA-KAN-TAH. Takantah berarti tidak sungguhan, bisa fiktif belaka, namun blog ini nyata.

Tuesday, December 11, 2012

BAHASA MADURA V BAHASA ASING



 Muktir Rahman

Madura tengah dihadapkan pada tantangan jaman modern, yang menuntut perubahan besar-besaran di pulau garam ini. Semua pihak tengah beruasaha menyambut tantangan tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan diantaranya adalah menguasai bahasa asing, yang dengan pasti menjadi penting untuk dimiliki masyarakat madura.
Penguasaan bahasa asing menjadi hal yang sangat dibutuhkan saat ini. Karena demikian, dengan menguasai bahasa semisal bahasa inggris, arab, mandarin dan lainnya diyakini dapat mengangkat strata sosial ke tingkatan lebih tinggi. Terlebih semenjak diresmikannya jembatan Suramadu.
 Jembatan yang menghubungkan pulau Madura dan Surabaya (Pulau Jawa) tersebut, semakin mempermudah budaya luar untuk masuk ke Madura. Entah itu melalui alat media elektronik atau dari orang-orang manca negara sendiri yang membawanya langsung. Hal ini dapat dibuktikan dengan mulai berdatangannya turis manca negara dan yang paling nampak adalah media elektronik yang canggih semisal internet, selular, komputer, dan sebagainya yang intinya memberikan dampak cukup besar.
Dampak yang dimaksud tentunya sebagian bersifat negatif dan sebagian yang lain positif. Dampak positifnya semisal masyarakat Madura bisa mengenal budaya luar Madura, bahkan budaya yang ada di luar Indonisa. Begitu pula sebaliknya masyarakat luar dapat mengenal budaya Madura. Suatu hal yang sangat baik untuk mengenalkan lebih luas bagaimana Madura yang sesungguhnya, dan hal ini tentunya dapat dilakukan secara maksimal dengan penguasaan bahasa asing yang bagus.
Sedangkan dampak negatifnya bisa berupa memudarnya budaya lokal. Hal ini salah satunya disebabkan oleh masyarkat yang mulai meninggalkan budayanya sendiri dan lebih tertarik pada budaya lain. Salah satu contoh, para remaja mulai enggan mempelajari bahasa Madura murni dan malah lebih tertarik untuk mempelajari bahasa asing. Bahkan ironisnya, remaja Madura yang merantau ke kota-kota besar di Jawa kurang percaya diri berbicara menggunakan bahasa Madura. Justru mereka labih bangga menggunakan bahasa jawa, inggris, arab atau bahkan mandarin dengan sesamanya.
Parahnya lagi, di sekolah-sekolah yang terdapat di Madura mulai memberlakukan wajib belajar bahasa asing sedangkan bahasa sendiri tidak lagi diwajibkan. Mereka tidak lagi mencantumkan materi bahasa Madura sebagai materi wajib ajar. Jadi sangat wajar jika dikatakan pendidikan di Madura tidak lagi bermutu sebab pendidikan lebih memprioritaskan bahasa asing daripada bahasa sendiri.
Hemat penulis, menguasai berbagai macam bahasa memang sangat dibutuhkan. Tidak ada larangan, bahkan kita semua harus mendukungnya. Sebab dengan menguasai banyak bahasa akan mempermudah untuk menjalin hubungan dengan warga manapun. Dan hal ini sangat penting bagi negara.
Namun, menguasai berbagai macam bahasa bukan lantas melupakan bahasa sendiri. Siapapun masyarakat Madura, tidak ada larangan menguasai bahasa inggris, arab, mandarin dan lainnya, tapi jangan lantas melupakan bahasa sendiri. Sebab bisa dikata, bahasa Madura adalah ruh budaya Madura, dan budaya Madura wajib hukumnya untuk dijaga kelestariannya.
Lalu, masihkah pantas mengaku orang Madura jika tidak mau menggunakan bahasa Madura? Wallaua'lam.


Mahasiswa INSTIK Annuqayah, rahmana_syaf@yahoo.co.id atau m.rahmanasyaf@gmail.com
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih telah meninggalkan jejak

Muktir Rahman

Muktir Rahman
Muktir adalah nama langka, tidak banyak yang memilikinya, di Negeri ini. Sulit diucapkan, sulit dihafal tapi tidak sulit dikenang.
TA KAN TAH. Powered by Blogger.

My Blog List

Labels