Di sini boleh ngawur, ketawa, misuh, teriak dan sebagainya karena blog ini hanya TA-KAN-TAH. Takantah berarti tidak sungguhan, bisa fiktif belaka, namun blog ini nyata.

Wednesday, April 29, 2009

SAJAK-SAJAK MUKTIR RAHMAN SYAF


Mari kita kembali memeriahkan
gemerisik tangis
membangkitkan luka-luka baru
untuk kemakmuran negeri syahdu
tapi ingat! Negeri itu sedang kelaparan
yang tidak kenyang sebelum melahap jeritan
tidak puas jika alpa melakukan penyiksaan
sekarang negeri itu meraung berseru
memaksa diberikan sesuatu
padahal dia juga tau;
kita sedang layu
namun apa yang bisa kita perbuat
selain menuruti kebejatan nafsu?
dan apapula yang harus kita serahkan
jika bukan penderitaan ?
karna itu,
mari kita bersama mempersembahkan;
pesta kematian.

17 Desember 2007


NEGERI KELAPARAN

Mari kita kembali memeriahkan
gemerisik tangis
membangkitkan luka-luka baru
untuk kemakmuran negeri syahdu
tapi ingat! Negeri itu sedang kelaparan
yang tidak kenyang sebelum melahap jeritan
tidak puas jika alpa melakukan penyiksaan
sekarang negeri itu meraung berseru
memaksa diberikan sesuatu
padahal dia juga tau;
kita sedang layu
namun apa yang bisa kita perbuat
selain menuruti kebejatan nafsu?
dan apapula yang harus kita serahkan
jika bukan penderitaan ?
karna itu,
mari kita bersama mempersembahkan;
pesta kematian.

17 Desember 2007

MALAIKAT DARI KEMATIAAN

Bias itu telah berevolusi lingkaran
berwarna keharusan meronta pada tempat tinggal kita
di dalamnya terdengar jeritan
membentur dinding-dinding kelam
di sana layar kehidupan menancap
tergambar orang-orang bergelepar di bawah kuasa siksa
yang tak jelas karna apa dan siapa mereka menderita
dari balik celah keemasan
kulihat di sana ada jeruji sunyi
lebih dalam kutatap
terdapat malaikat dari kematian
sedang meneriakkan kalimat
“kami kelaparan”

AIRMATA I

wahai cinta
yang pernah aku lantunkan di tengah derap nafas luka
yang harus tertatih menyampaikan padanya
karna keganasan dunia menyebar derita
dengarkan
sekarang aku bersumpah
tidak ada nama di setiap langkah menjelajah kesunyian
sekarang
cukup hanya satu hasrat membuta
tak ada kata dalam percumbuan mata
hingga akhirnya,
sejarah ditutup dengan airmata

AIRMATA II

Diantara gemerisik air berirama
mendendangkan lagu menyedihkan
hanya diam membeku dalam bisu
mengurung semangat menggebu
namun, gelisah yang terkungkung lesu
memaksa dada memuncahkan kata-kata rindu
Dan,
darah pun mendidih terbakar
melepuh segala kulit kehidupan
hingga mengelupas jiwa menerjang kehampaan
kemudian mengalirlah airmata di setiap luka

kamis, Desember 2007

DUNIAKU SUNYI

Tak ada kata yang bisa kutancapkan
pada tebing jiwa. karna beku
menjerat kerongkongan syair
yang seharusnya mengalir sederas rindu
mengguyuri ladang hati
di sela puisiku tumbuh ilalang sunyi
tidaklah dawaian pena
mengukir salam di pucuk angin
untuk kusampaikan dengan mesra
pada reranting khayal di ujung karya
tidak pula belaian huruf
di setiap tatapan liar menantang
hingga aku terpandang walau nanar
namun,
langkah diamku adalah sepi

perpus,12 Januari 2008

BUMI BERDARAH

Di sepanjang ulur waktu
berceceran asa merengkuh nurani
mengasah luka belati ridu
pada kesenderhanaan;
tergenang ceria tanpa moderat pembaharuan
dan amoralpun semakin tajam
menghujam, yang akhirnya
sejarah terbunuh peradaban sakti
menuang ideologi keruh industri
lantas langit tercakar kebisingan
merobek ozon dengan akar serakah
dan, bumi berdarah !

11 Januari 08

>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih telah meninggalkan jejak

Muktir Rahman

Muktir Rahman
Muktir adalah nama langka, tidak banyak yang memilikinya, di Negeri ini. Sulit diucapkan, sulit dihafal tapi tidak sulit dikenang.
TA KAN TAH. Powered by Blogger.

My Blog List

Labels