![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2NACHuGQgEQS86ZwBLmy52TWIcDTfhnVQIpv-4RSVdJePXXm5JUd3TfqtqVhEA6VI_qT5rHYrFav5MJpxunPRNdpNkK-AQ2QtSjc9eA4dvAi8xtfwEhxxtGsfsQx6ZnmHVbaKVDABngI/s640/BEG.jpg)
Ini Gan, saya mencoba menyajikan postingan tentang memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk pembangunan Indonesia. Tema yang keren kan? Iya kan? Ya,
ya, yaaaa
Ehem!
Begini, saya akan mulai dulu dengan menceritakan apa dan bagaimana teknologi
informasi dan komunikasi itu.
Jadi,
Ditelusuri
berdasar historisnya istilah teknologi informasi dan komunikasi yang kemudian
lebih dikenal dengan sebutan TIK, muncul setelah adanya
“jalinan cinta” antara teknologi komputer
dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad
ke-20. Perpaduan cinta tersebut semakin erat dan romantis hingga awal abad
ke-21, dan sampai saat ini belum ada tanda-tanda TIK akan bercerai berai dan
mengalami kejenuhan, terbukti dengan perkembangan TIK yang terus mengalami
kemajuan.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi)
Sedangkan untuk
memahmi TIK, mari kita pahami pengertiannya.
Teknologi informasi adalah yang meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, pemakaian sebagai alat bantu, pengelolaan informasi,
serta manipulasi informasi.
Intinya, alat yang
mengolah informasi.
Teknologi komunikasi
merupakan semua hal yang berkaitan dengan pemakaian alat bantu untuk memperoses
serta mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat lainnya.
Sederhananya,
teknologi komunikasi adalah kurir yang mengantarkan informasi yang telah diolah
oleh teknologi informasi.
Maka demikian, teknologi informasi
dan komunikasi merupakan dua konsep yang terpisah. Oleh sebab itu, jika
dijadiakan satu pengertian maka, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi
memiliki perngertian luas, yaitu segala jenis kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, pengelolaan, manipulasi, serta pemindahan informasi antar media.
Pokoknya, begitu
dah, TIK terkait dengan pengolahan serta penyampaian informasi.
Informasi apa?
Ya, terserah mau informasi apa saja yang ingin disampaikan. Bisa info
tentang jual-beli, tentang pembelajaran, tentang suatu organisasi, tentang
suatu merek, profil orang, dan sebagainya, dan sebagainya.
Dari siapa? dan
untuk siapa?
Dari siapa saja yang berkeinginan untuk membagikan informasi yang dia
miliki, dan diberikan kepada siapa saja yang membutuhkannya.
Biar mudah, saya
analogikan begini; terdapat ruang yang boleh dimasuki oleh siapa saja dan boleh menaruh apa saja untuk bisa diambil oleh siapa saja. Siapapun boleh mengambil apa yang ada di ruangan itu. Ada seseorang masuk ruangan menaruh pensil dengan maksud biar diambil oleh yang membutuhkan. Di ruang
itu memang banyak orang lalu lalang, keluar masuk ruangan. Dari sekian banyak
orang itu pasti ada yang membutuhkan pensil, dan dia bisa mengambilnya di ruangan
itu. Ruang itu saya sebut TIK, sedangkan pensil saya anggap informasi.
Masih bingung?
Hallah, gitu saja bingung. Oke, lanjut ke pembahasan berikutnya.
Contoh TIK diantaranya adalah tv, radio, hp, komputer dan….internet. Di
internet --dunia terluas ketiga setelah akhirat, dunia yang kita tinggali, dan
baru internet--, terdapat banyak hal yang bisa kita lakukan. Jadi analogi ruangan itu lebih mirip sebagai internet. Pada intinya, kita sepakati bahwa internet merupakan TIK. Tentang apa yang
bisa kita lakukan di internet, mari simak dulu yang satu ini…
Membangun Indonesia melalui TIK.
Pembangunan
secara umum diartikan sebagai suatu usaha untuk memajukan, mensejahterakan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dalam hal ini, membangun Indonesia
berarti melakukan usaha untuk memajukan, mensejahterakan, dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat Indonesia. Pembangunan setidaknya diarahkan pada
pertumbuhan di bidang ekonomi atau kemajuan material dan di bidang sosial tanpa
harus meninggalkan unsur budaya yang ada.
Teori Scumpeter merumuskan bahwa faktor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para inovator atau wiraswasta (enterpreuneur). Dalam hal ini yang paling sesuai untuk proses pembangunan Indonesia sebagaimana teori Scumpeter adalah ekonomi kreatif.
Nah, ini sudah mulai ketemu jalan
keluarnya. Yakni, membangun Indonesia dengan ekonomi kreatif. Oke, lanjut…
Berangkat dari keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia, diharapkan dengan ekonomi kreatif yang berbasis pada kearifan lokal dapat mendorong pembangunan Indonesia ke arah yang lebih maju dan memiliki daya saing tinggi. Dengan mendasarkan pada kearifan lokal, maka pelestarian budaya tetap terjaga dan dapat mencegah adanya eksploitasi budaya itu sendiri.
Lalu kaitannya dengan TIK
bagaimana?
Berkaitan dengan tema yang saya bahas, membangun Indonesia dengan ekonomi kreatif bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Seperti sudah saya singgung sebelumnya, bahwa TIK itu mencakup juga internet dan dengan internet banyak hal bisa dilakukan untuk membangun ekonomi kreatif. Mari kita urut satu persatu.
Pertama, WEB atau Blog.
Sudah tahu kan apa itu web dan blog? Jika belum silakan browsing. Sudah?
Kalo sudah, mari lanjutkan. Melalui blog dan web kita bisa mengembangkan
ekonomi kreatif misal mempromosikan produk dagangan kita, promosikan wisata
daerah setempat, dan sebagainya yang bisa bernilai jual. Banyak contoh web dan
blog yang bernilai jual atau yang memanfaatkannya untuk pembangunan
daerah-daerah di Indonesia.
Bayangkan
saja jika setiap desa di seluruh Indonesia memiliki web atau blog yang dikelola
bersama untuk menginformasikan segala sesuatu berkaitan dengan potensi dan pengelolaan ekonomi
dan kekayaan budaya sosial yang dimiliki desa, maka tentulah proses pembangunan di Indonesia menjadi
lebih cepat dan efektif. Terlebih pemuda-pemuda desa yang melakukan ini, weh! selain keren, negeri ini memiliki generasi yang kreatif.
Lagian
sekarang kan blogging gak harus depan komputer, tapi bisa dengan menggunakan hp
yang lebih fleksibel. Jadi, Anda juga memiliki kesempatan besar untuk jadi
seorang blogger kreatif. Tentang ini, baca postingan saya sebelumnya.
Kedua, Youtube.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIHEZF4iMe5pG9Y-zXV8dDT2agQRiQFmFc6jbUcZ35jOOkHmGTeDXLbr2vImNViD34VH6ypfivmrIWgDjyXlHqcuqfJi5bVh5PfqhkwBsezW-yUmqA1QpTKNd3Sy3HtozJBptpAHgI_9Q/s640/Tak2.jpg)
Sudah banyak pelaku ekonomi kreatif yang merambah youtube. Sebut saja, Raditya
Dika, Edho Zell, Skinnyindonesian24 dll. Atau silakan baca ini untuk daftar yuotuber dengan penghasilan terbesar.
Saya
hanya ingin mengatakan, bahwa dengan youtube kita bisa saja memanfaatkannya
untuk membangun daerah-daerah di Indonesia dengan menyisipkan unsur budaya lokal.
Misalnya, bikin filem dokumenter tentang potensi daerahmu. Kemudian upload tuh filem di youtube. Harapannya, ada orang yang melirik dan tertarik untuk ikut serta mengembangkan potensi daerahmu. Atau Anda bisa melakukan promosi produk daerahmu yang memiliki nilai ekonomi melalui youtube. Bikin video semenarik mungkin. Yakin saja pasti ada yang melihat video youtube Anda, sebab ini jamannya orang yang tidak pernah ngunjungi youtube adalah orang paling tertinggal di negerinya. Lihat contoh.
Ketiga, Media Sosial.
Media
sosial baik facebook, twiter, istagram dan sejenisnya juga bisa dimanfaatkan untuk
pengembangan ekonomi kreatif dalam rangka meningkatkan kemajuan pembangunan
Indonesia.
Hari gini Anda tidak punya akun media sosial? Ke goa saja lho. Pasti Anda punyalah minimal satu akun media sosial. Nah, media sosial itu gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dalam rangka pengembangan diri Anda sendiri dan jika bisa untuk pengembangan daerahmu. Misal nih, jangan cuma buat ngechat atau like foto cantik dan ganteng tapi jadikan media penyebar informasi potensi ekonomi milik Anda atau desa Anda.
Saya punya teman yang dengan akun Facebooknya dia memperkenalkan komunitas petani jamur dari desa Ngantang. Selain itu dia juga mempromosikan jamur hasil desanya, dan produk-produk yang berkaitan dengan budidaya jamur. Dari itu para petani jamur di desanya, Ngantang, tidak kerepotan memasarkan produknya. Petani sejahtera, desa Ngantang pun berdaya.
Huft! Sudah, itu saja yang dapat saya bagikan. Yah, akhirnya begitulah
membangun Indonesia salah satunya dengan meningkatkan potensi ekonomi kreatif
yang bisa melalui teknologi informasi dan komunikasi berupa internet. Dengan begitu,
internet bisa bermanfaat tidak hanya digunakan oleh Anda untuk streaming video "aurat", baca cerita "aurat" atau lihat gambar "aurat".
Satu pelajaran yang bisa diambil, membangun
negeri ini tidak akan pernah bisa selama otak generasinya, pemudanya, diisi hal-hal "auratis" dan jenis pembekuan pikiran lainnya.
Coba saja pemudanya manfaatkan internet untuk bermedia sosial, yotubers, dan --yang paling recomended adalah --- blogging yang kreatif. Setidaknya dengan
blogging, pemuda Indonesia mengasah kreatifitasnya ke hal yang positif.
Eman-eman lho, Indonesia sudah 71 tahun merdeka, tapi pemudanya belum bisa bersumpah menjadi pemuda yang kreatif dan mau membangun daerahnya. Itu kan gak asyik banget, Gan?