Di sini boleh ngawur, ketawa, misuh, teriak dan sebagainya karena blog ini hanya TA-KAN-TAH. Takantah berarti tidak sungguhan, bisa fiktif belaka, namun blog ini nyata.

Thursday, January 31, 2013

MAULID NABI; Flashback Sejarah Kehidupan Muhammad dari Sisi Entrepreneurship

Muktir Rahman S. Munir

Tanggal 12 Rabi’ul Awal kalender Hijriyah merupakan hari yang  bersejarah. Karena seorang proklamator dunia lahir di tanggal tersebut. Dialah nabi panutan umat, Muhammad SAW. Dan pada tanggal tersebut pula, sebagian besar umat Islam memiliki acara rutin yakni memperingati hari kelahiran nabi Muhammad. Sehingga jadilah tanggal 12 Robi’ul Awal menjadi hari kebesaran dalam Islam.
Di tahun 2013 ini, tanggal 12 Robi’ul Awal bertepatan dengan tanggal 24 Januari hari Kamis dalam hitungan Masehi. Di hari inilah sebagian umat Islam dunia, tak terkecuali Indonesia, tengah memperingati hari kebesaran itu. Dengan ditandai pembacaan solawat bersama yang dipersembahakan kepada nabi Muhammad, umat Islam telah merayakan hari lahir nabi utusan terakhir itu. Ada pula yang diselingi dengan tausiyah berkaitan dengan kelahiran nabi Muhamad. Dan tak jarang pula yang memberi kilasan balik kehidupan Beliau.
Bayak hal yang bisa dikisahkan kemudian diambil hikmahnya dari kehidupan nabi Muhammad. Mulai dari perkataan atau pun perbuatan. Semuanya tercatat dalam sejarah, bahwa ucapan maupun tindakan Beliau sangat mulia dan patut (harus) ditiru oleh umatnya. Karena demikian, hampir semua ucapan dan tindakan nabi Muhammad merupakan penjabaran dari kitab suci al-Qur’an. Sedangkan al-Qur’an adalah kitab suci yang isinya wajib diaplikasikan oleh seluruh umat Islam. Sehingga ucapan maupun tindakan nabi Muhammad disebut dengan ‘Hadist’. Dan Hadist adalah rujukan penentuan hukum dalam Islam setelah al-Qur’an, baru setelahnya Ijtihat.
Salah satu kepribadian Beliau yang patut kita teladani adalah perjalanannya di dunia bisnis. Nabi Muhammad semasa hidupnya sampai masa sekarang dikenal sebagai pembisnis sukses. Beliau menjalani kehidupannya sebagai pembisnis sukses selama 28 tahun, mulai dari 12 tahun sampai diangkat sebagai rasul di tahunnya yang ke 40. Barulah kemudian semenjak menjadi rasulullah, Beliau lebih banyak bergelut dengan perbaikan sosial masyarakat.

Perjalanan Karir Nabi Muhammad

Nabi Muhammad menjadi yatim sejak dalam kandungan. Abdullah, ayah Beliau, meniggal dunia ketika nabi Muhammad masih dalam usia kandungan enam bulan. Setelah itu, disusul dengan meninggalnya Sitti Aminah, ibu Beliau, ketika umurnya masih enam tahun.
Di umurnya yang masih belia itu, nabi Muhammad memulai karirnya sebagai pengembala kambing. Kambing yang Beliau kembalakan tidak tanggung-tanggung, jumlahnya ratusan ekor. Setiap kambing yang dikembalanya selalu pulang dalam keadaan kenyang, sehat dan selamat. Hal ini menarik minat seluruh penduduk untuk memakai jasa Beliau mengembalakan kambing-kambing mereka. Dari penghasilan ini, Beliau pun bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada umurnya yang baru akan menginjak remaja, yakni 12 tahun, Beliau mulai merobah haluan karirnya. Beliau mulai memberanbikan diri ikut rombongan ekspedisi dagang bersama dengan pamannya, Abu Thalib, ke Syam. Setelah itu makin aktif dengan memperluas wilayah eksportirnya ke Irak, Yordania, Bahrain, Suriah dan Yaman.
Menginjak masa remaja, sekitar umur 17-20 tahun, Beliau semakin intens dalam dunia bisnis. Tidak sedikit pesaing Beliau, yang mereka semua itu lebih senior dan tentunya lebih berpengalaman. Hal ini menjadikan perjalanan bisnis Nabi Muhammad mengalami rintangan cukup berarti. Bisa dikata, pada masa ini adalah masa tersulit Beliau karena harus bersaing dengan para pembisnis senior yang lebih dulu bergelut dengan dunia bisnis dalam perdagangan regional.
Namun, inilah ketangguhan nabi Muhammad. Beliau siap untuk terjatuh dan siap untuk bengun kembali. Sehingga di usianya yang masuk 20 tahun, Beliau pun mencapai puncak kesuksesan. Di masa ini pula merupakan titik keemasan bisnis Beliau sampai pada akhirnya di tahun ke 25 Beliau menikahi seorang perempuan konglemerat Mekkah, Siti Khadijah binti Khuwalid.

Maskawin Untuk Sang Rekan

Siti Khodijah sebenarnya adalah rekan bisnis Nabi Muhammad. Ia adalah pengusaha ternama di Mekkah. Bisnisnya menjangkau wilayah Syiria –daerah yang menjadi persimpangan antara Cina-Eropa dengan jalur Syiriya-Yaman. Ia cantik, lembut namun sangat disegani masyarakatnya. Para penduduk menjulukinya sebagai ‘Ath-Thahirah’ dan ‘Sayyidatul Quraish’.
Jadi, Siti Khodijah dan nabi Muhammad adalah sama-sama pengusaha sukses. Bisnisnya tidak hanya pada jangkauan nasional, tapi internasional. Perdagangan yang dilakukan sudah bicara impor – ekspor. Dan mereka adalah rekan bisnis yang saling menguntungkan. Maka demikian salah interpretasi orang-orang yang menyatakan bahwa nabi Muhammad bekerja pada Siti Khodijah. Karena kata ‘bekerja’ memiliki makna bahwa nabi Muhammad adalah karyawan Siti Khodijah, padahal kenyataan sejarah yang sebenarnya adalah nabi Muhammad rekan bisnis Siti Khodijah.
Pada saat Khodijah menyampaikan keinginannya untuk menikah pada nabi Muhammad melalui sahabatnya, Nufaisa. Dia saat itu berusia 40 tahun -15 tahun lebih tua dibanding nabi Muhammad yang berusia 25 tahun.
Yang sangat menarik di sini adalah, maskawin yang diberikan oleh nabi Muhammad. Statusnya yang masih bujangan, remaja dan hidup sendiri mampu memberikan maskawin yang pantas untuk ukuran konglemerat sekaliber Siti Khodijah saat itu. Siti Khotijah yang cantik, kaya dan memiliki pengaruh luas di beberapa negara tentunya tidak etis jika hanya dihadiahi dengan maskawin yang nilai harganya kecil. Maka pada saat itu, maskawin yang diberikan nabi Muhammad berupa 40 ekor unta merah –kendaraan terbaik pada saat itu. Ada pula yang mengatakan 100 ekor unta.
Jika value alat transportasi terbaik itu kita tarik ke era sekarang, maka cukup kita asumsikan saja BMW seharga Rp. 300 jt. Maka, jumlah kendaraan 40 BMW dengan harga jual per kendaraan Rp. 300 jt., semuanya adalah 6 milyar. Jadi maskawin pernikahan nabi Muhammad yang masih remaja itu adalah 6 milyar.
Demikian ulasan flashback kehidupan nabi Muhammad dari sisi entrepreneurship di hari milad beliau ini. Semoga dengan ini banyak remaja, khususnya mahasiswa, yang mulai “malu” untuk menggantungkan keuangan pada orang tuanya. Karena orang tua bukan lembaga keuangan yang bisa kita gerus uangnya setiap saat. Apalagi uang itu hanya untuk hal hedonis; bergaya dan berasmara. Wallaua’lamu bissawab.,
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih telah meninggalkan jejak

Muktir Rahman

Muktir Rahman
Muktir adalah nama langka, tidak banyak yang memilikinya, di Negeri ini. Sulit diucapkan, sulit dihafal tapi tidak sulit dikenang.
TA KAN TAH. Powered by Blogger.

My Blog List

Labels