Di sini boleh ngawur, ketawa, misuh, teriak dan sebagainya karena blog ini hanya TA-KAN-TAH. Takantah berarti tidak sungguhan, bisa fiktif belaka, namun blog ini nyata.

Sunday, February 23, 2014

CURHAT PAGI; BENARKAH ITU CINTA?

Menghadapi Phobia Masa Lalu


            Baru-baru ini aku mengalami perasaan yang sebelumnya pernah aku rasakan. Panas-dingin, tentram tapi dirundung cemas, berbunga-bunga tapi ragu, penuh harap tapi tak yakin dan segala hal yang bisa aku rasakan. Semua berbaur mencipta rasa nano-nano, penuh warna serupa pelangi. Sepertinya indah tapi aku tak yakin. J
            Ya, aku pernah mengalami hal seperti itu dulu ketika aku naksir pada seorang perempuan. Aku tak ingat sepenuhnya kenapa aku bisa naksir padanya, padahal kami tidak pernah bertemu sebelumnya sampai waktu cukup lama. Aneh! Begitulah komentar teman-temanku. Jujur, aku sendiri merasa aneh memang, tapi mau apa dikata, begitulah adanya.
            Cerita perkenalanku dengan perempuan yang dulu aku pernah naksir padanya biasa saja. Waktu itu aku baru lulus MAT (SMA), dan dia adik kelasku di sekolah berbeda tapi dari pesantren yang sama. Awalnya aku tidak pernah tahu kalau ada seorang perempuan seperti dia di pesantren tempatku mondok dulu. Aku tak pernah membayangkan bisa kenal dengan perempuan yang belakangan aku tahu ternyata dia sangat cantik. Takdir mengatur perkenalan kami melalui jejaring sosial, waktu itu lagi bomengnya Friendster, berlanjut ke Facebook, Hape dan berujung sekali pertemuan di rumahnya.
            Selama lebih dua tahun, hubungan kami erat dan intens. Keluarga kami pun, meski tak pernah ketemu, sangat akrab seakrab aku dengan perempuan itu. Hanya aku yang pernah berjumpa dengan keluarganya sekali, meskipun begitu mereka merestui kami. Segeralah seminggu setelah pertemuanku yang sekali itu dengannya dan keluarganya, masa depan untuk kami direncanakan. Kami akan ditunangkan. Apa kami bahagia? Tentu saja. Bisa dibilang itu kebahagian terbesarku, dulu. Namun begitu, Tuhan memiliki rencana lain terhadapku. Karena sesuatu dan lain hal, kami gagal tunangan, bahkan hubungan kami berakhir sebagai teman biasa yang biasa-biasa saja. :-/
            Aku sempat down sebentar, sebelum akhirnya bergairah kembali menikmati hidupku. Lagi pula kejadian itu sudah lama, tahun 2009.  Apa yang kualami itu, adalah sebagian dari hidupku, tidak bisa tidak aku harus menerimanya. Sejak itu, aku semakin percaya bahwa Tuhan Maha Kuasa terhadapku. Dia telah merencanakan takdir terbaik untukku. Sejak itu pula, aku tidak ingin berlebihan dalam berharap, mencinta atau membenci. Bisa jadi yang ku harapkan bukan yang terbaik untukku, yang ku cintai berlebihan nantinya malah sangat ku benci sedang yang sangat ku benci malah ku cinta.
            Beberapa tahun aku lalui dengan menjahui jurang dalam dan gelap bernama “asmara”. Sebisa mungkin aku menghindar dari pergaulan yang bisa membawa perasaan suka bahkan cinta (asmara) pada perempuan, selain ibu dan saudaraku tentunya. Selama itu pula aku menjalani masa kuliahku tanpa berusaha mengenal atau dikenal mahasiswi. Bisa jadi, hanya aku yang tidak memiliki kenalan mawasiswi sekali pun seangkatan dan di kampus yang sama. Hal ini pula didukung dengan peraturan yang membatasi interaksi antar mahasiswa dengan mahasiswi di kampusku. Masa yang sebenarnya tidak sulit untuk kujalani. Terlebih, karena sejujurnya aku pemalu berhadapan dengan lawan jenis. :-D
            Namun hal itu tidak berlangsung lama, segera setelah aku menginjak semester akhir. Berkat keakrabanku dengan mahasiswa lain, membuatku mulai unjuk gigi pada perempuan. Dimulai ketika kuliyah kerja nyata (KKN), aku membiasakan bergurau dengan beberapa perempuan yang temannya temanku. Di jejaring sosial aku juga mulai berani menyapa perempuan. Bahkan aku pernah beranikan diri mengundang beberapa penulis perempuan dari FLP Latee II untuk mengisi acara di kampungku, padahal sungguh aku hanya mengenalnya dari hape. Bersama mereka, ternyata aku bisa bercanda gurau, ketawa-ketiwi-ketewer-ketowor lepas. Hal ini pun mementahkan anggapanku bahwa perempuan itu menakutkan, menyeramkan, mengerikan dan apa lagi ya? Hehehe… yang jelas, punya banyak teman sekali pun dia perempuan ternyata sangat menyenangkan.
            Akhir-akhir ini aku memiliki kebiasaan bercanda gurau di facebook bersama teman baik laki maupun perempuan. Aku senang, ternyata mereka tidak menganggapku seperti yang pernah ku sangkakan pada mereka bahwa menakutkan, mengerikan dan harus dihindari. Aku meminta maaf dan sangat berterimakasih pada kalian, terutama temanku yang perempuan J. Kalian bemberi warna pada hidupku.
            Setelah sekian lama aku menghindar, kali ini aku kembali dihadapkan pada perasaan nano-nano. Panas-dingin, tentram tapi dirundung cemas, berbunga-bunga tapi ragu, penuh harap tapi tak yakin dan segala hal yang bisa ku rasakan. Terasa indah sekaligus aneh dan lucu.
            Ini bermula sejak aku mengenal seorang perempuan baru-baru ini. Seperti halnya dulu, aku tidak mengerti kenapa aku merasakan perasaan demikian ketika memikirkan perempuan itu. Pengalaman ini, benar-benar sama dengan yang dulu. Aku tidak pernah “merasa” bertemu dia di dunia nyata, tapi dia mengaku tahu padaku. Aku juga malu dan ragu untuk menyatakan pada perempuan itu tentang apa yang aku rasakan, persis seperti pada perempuan yang dulu. Ah, entahlah, kenapa aku penakut sekali untuk urusan seperti ini. Aku hawatir ketika menyatakannya, si dia malah tertawa atau marah tak suka. Jika pun dia senang dan mengartikan yang aku rasakan adalah cinta, aku masih hawatir tentang satu hal. Pengalamanku yang dulu akan terulang menyeretku pada kegagalan, sebab sungguh, masa lalu itu menjadi phobia atau lebih tepatnya membuatku trauma. Lagi pula aku masih meragukan, benarkah itu cinta?
Namun yang jelas, di antara harap dan cemasku itu, aku putuskan untuk melepas senyum selepas-lepasnya ke alam bebas dan tetap melaju ke arah hidup yang telah ditunjukkan Tuhan padaku. Aku pasrahkan, apa pun yang terjadi senyumku tidak boleh pudar. J
           
Sasar, 06 Februari 20014.
>>=== Semoga Anda berkenan ===>>

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih telah meninggalkan jejak

Muktir Rahman

Muktir Rahman
Muktir adalah nama langka, tidak banyak yang memilikinya, di Negeri ini. Sulit diucapkan, sulit dihafal tapi tidak sulit dikenang.
TA KAN TAH. Powered by Blogger.

My Blog List

Labels